Rabu Legi 29 Juni 2022: Hari Baik untuk Beli Rumah

Penanggalan Jawa

Rabu Legi 29 Juni 2022: Hari Baik untuk Beli Rumah

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 29 Jun 2022 07:15 WIB
Rumah Mewah Punya Orang Kaya Banyak Dijual
Ilustrasi. (Denny Pratama/detikcom)
Solo -

Hari ini, Rabu (29/6/2022) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 29 Dulkangidah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Mandhasiya.

Weton (hari kelahiran) Rabu Legi memiliki neptu 12. Pemilik weton ini ini pada umumnya lancar rezekinya meskipun sering dimanfaatkan orang lain. Kepeduliannya kepada orang lain tinggi, suka menolong, pekerja keras, tetapi boros dan mudah marah.

Pangarasan Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe atau mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan. Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang atau memesona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun Pancasuda Sumur Sinaba, bermakna dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya, serta banyak pengetahuannya.

Wuku Mandhasiya, lambang dewanya Bathara Brama, keras perangainya, tiada maaf bagi orang yang salah. Jika sudah marah, sulit dikendalikan. Gedhongnya terkunci di depan. Wataknya hemat harta, jika memberi sesuatu cenderung diperlihatkan, agak sombong dan suka dipuji.

ADVERTISEMENT

Pohonnya asam, dapat menjadi pengayom orang yang kesusahan, karena kesejukan hatinya. Burungnya platuk bawang, berwatak keras, suka bekerja dan banyak sifat welas-asihnya. Gambarannya bagai batu hitam di pembaringan pohon besar yang akarnya menghujam dalam bumi. Sebetulnya sangat sabar, tapi kalau sedang marah sulit terbendung. Bahayanya kena taring binatang dan dijahili orang.

Selama 7 hari pada wuku tersebut jangan menggali tanah atau beraktivitas ke bawah untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Rabu Legi di wuku ini berwatak rahayu. Untuk membeli rumah maupun merobohkan bangunan juga baik.

(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo)




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads