Hari ini, Rabu (1/6/2022) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 1 Dulkangidah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Sungsang.
Weton (hari kelahiran) Rabu Pon memiliki neptu 14. Kecenderungannya berbudi halus, sopan, hati-hati dan waspada serta agak lumayan rezekinya. Akan tetapi mudah terkejut atau heran, suka pamer atau suka memperlihatkan harta kekayaan dan kepandaiannya, senang dipuji, kadang-kadang juga muncul sifat kerasnya. Perasaannya tajam sehingga mudah tersinggung dan menyesali yang telah terjadi.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Adapun Pancasuda, Bumi Kapetak. Bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wuku Sungsang, lambang dewanya Bathara Gana, wataknya mudah marah, gelap hati. Air di tempayan ada di depan, wataknya cenderung ikhlas, tapi lama-lama diperlihatkan kebaikannya. Gedhongnya di belakang. Ikhlas tanpa harapan dipuji orang. Pohonnya tangan, sifatnya tak mau menganggur, selalu aktif. Wataknya keras, ingin memiliki apa yang dipunyai orang lain.
Burungnya bidho, wataknya keras dan dapat menyamar. Gambarannya bagaikan bunga sepatu yang merah, besar nafsunya, tetapi dapat dikendalikan. Lambangnya seperti burung elang yang jatuh, artinya jika kecelakaan atau dalam kondisi yang sangat kurang menguntungkan tidak ada yang menolong, orang yang melihat hanya sebatas kasihan saja. Bahayanya jika terkena besi. Kala ada di timur, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah timur untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Rabu Pon di wuku baik untuk semua jenis pekerjaan dan akan mendapatkan keselamatan. Pergilah ke mana saja menurut sekehendak hati.
(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)
(aku/aku)