Berawal dari Bahasa Sandi Pejuang Batang, Sinjab Ngehits hingga 90-an

Berawal dari Bahasa Sandi Pejuang Batang, Sinjab Ngehits hingga 90-an

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 04 Mar 2022 20:06 WIB
Kabupaten Batang, Rabu (2/3/2022).
Kabupaten Batang. (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Batang -

Bahasa Sinjab di Batang, Jawa Tengah dikenal awalnya sebagai bahasa sandi atau rahasia pejuang dan rakyat saat masa perang melawan penjajah. Dalam perjalanan waktu, bahasa itu menjadi prokem yang populer di kalangan anak muda terutama hingga 1990-an silam.

"Dulu saat kecil, banyak yang menggunakannya, sebagai bahasa prokem gaulnya warga Batang. Tapi saat ini, sulit ditemukan. Malah banyak orang yang tidak tahu," ujar seorang pemerhati budaya Batang, Fatchurrozak Fazani, kepada detikJateng, Selasa (1/3/2022).

Kala itu, kata Fatchurrozak, bahasa Sinjab menjadi bahasa pergaulan sehari-hari yang populer di kalangan anak muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diwawancara terpisah, seorang praktisi bahasa, Arif Rahman Hakim, juga mengiyakan bahasa Sinjab tak lagi dikenal terutama oleh anak-anak muda masa kini.

"Zaman saya SMP dan SMA, Bahasa Sinjab, masih populer di kalangan kami. Kami biasa menggunakan sebagai bahasa prokem saat itu. Di era kami remaja masih populer," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Sekarang, bisa dipastikan, bahasa itu, sudah tidak populer lagi. Bahkan, sebagian besar, tidak tahu," kata Arif.

Diberitakan sebelumnya, bahasa Sinjab merupakan bahasa sandi yang digunakan para pejuang dan rakyat di Batang saat masa penjajahan Belanda. Mereka menggunakan bahasa Sinjab sebagai bentuk pertahanan dan perlawanan.

Bahasa Sinjab berdasar dari kosakata bahasa Jawa yang dibuat sedemikian rupa, dibalik atau dimodifikasi dengan beberapa cara yang berbeda-beda. Tidak hanya membalik-balikkan kata atau huruf, ada juga konsep penting lain yakni kesepakatan dalam terciptanya kosakata bahasa Sinjab.

Namun praktisi bahasa di Batang, Arif Rahman Hakim mengungkap ada dua pola yang bisa diidentifikasi dari terbentuknya bahasa Sinjab. Ada juga kosakata yang ditambahkan 'ng', 'as', 'm', 'n', 'asg' dan lain sebagainya.

"Pertama, metatesis yaitu pembalikan urutan fonem atau huruf. Kedua, afiksasi yaitu penambahan imbuhan di awal, tengah, atau akhir sebuah kata. Seringkali, kedua pola ini diterapkan secara bersamaan," jelas Arif.

Pengin tahu lebih mendalam? Simak laporan-laporan tentang bahasa Sinjab yang akan diturunkan detikJateng besok.




(sip/mbr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads