Harga Perak Hari Ini Berapa? Ini Detail dan Manfaat Investasinya

Harga Perak Hari Ini Berapa? Ini Detail dan Manfaat Investasinya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 17 Okt 2025 14:01 WIB
Harga Perak Hari Ini Berapa? Ini Detail dan Manfaat Investasinya
Perak. (Foto: Scottsdale Mint/Unsplash)
Solo -

Harga perak kembali mencuri perhatian para investor. Ada kenaikan sebesar Rp 500 jika dibandingkan kemarin. Kenaikan ini memperlihatkan tren positif di pasar logam mulia, seiring meningkatnya permintaan industri dan penguatan harga global. Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi sinyal menarik untuk mulai melirik investasi perak.

Namun, sebelum ikut terjun, penting untuk memahami bahwa perak bukan hanya soal harga yang naik. Logam putih ini memiliki keunggulan tersendiri dibanding emas, yaitu lebih terjangkau, punya potensi profit cepat, dan tetap jadi pelindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi. Tapi di balik peluang itu, ada pula risiko yang perlu diperhitungkan dengan cermat agar tidak salah langkah.

Jadi, berapa sebenarnya harga perak hari ini dan apa saja keuntungan serta pertimbangannya sebelum berinvestasi? Simak ulasan lengkapnya berikut agar kamu bisa membuat keputusan yang bijak dan menguntungkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Harga perak hari ini naik ke Rp 29.100 per gram, mencerminkan tren positif di pasar logam mulia.
  • Perak menawarkan peluang investasi menarik dengan potensi keuntungan cepat dan perlindungan nilai layaknya emas.
  • Meski begitu, investor perlu berhati-hati karena fluktuasi harga, pasokan tinggi, dan risiko industri bisa memengaruhi nilai perak ke depan.

ADVERTISEMENT

Harga Perak Hari Ini Berapa?

Dikutip dari laman resmi Logam Mulia (LM), harga perak hari ini, Jumat 17 Oktober 2025, tercatat berada di level Rp 29.100 per gram. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp 500 dibandingkan posisi kemarin yang berada di Rp 28.600 per gram.

Kenaikan ini mencerminkan pergerakan positif harga logam mulia yang belakangan dipengaruhi oleh penguatan harga global dan permintaan industri yang stabil. Pergerakan harga tersebut juga menandakan tren optimistis di pasar komoditas menjelang akhir pekan.

Apakah Manfaat Investasi Perak?

Berinvestasi dalam perak kini kembali dilirik banyak orang, terutama karena tren harganya yang terus menunjukkan kenaikan signifikan. Selain karena nilainya yang stabil di tengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif, perak juga menawarkan peluang keuntungan yang menarik. Berikut beberapa manfaat utama berinvestasi perak yang bisa kamu pertimbangkan, dikutip dari CBS News.

1. Harganya Sedang Naik

Harga perak mengalami kenaikan tajam sepanjang tahun ini. Berdasarkan data American Hartford Gold, harga perak yang pada 1 Januari berada di kisaran $28,92 per ons, kini per 16 Oktober telah menyentuh $53,09 per ons. Kenaikan lebih dari 80% ini tergolong luar biasa untuk logam mulia yang umumnya dikenal sebagai pelindung nilai, bukan penghasil keuntungan cepat.

Dengan tren kenaikan seperti ini, banyak analis menilai sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi. Harga perak masih tergolong rendah dibanding potensi lonjakan berikutnya, sehingga membeli sekarang memberi peluang untuk mendapatkan keuntungan sebelum harga menembus level yang lebih tinggi.

2. Berpotensi Memberikan Keuntungan Cepat

Berbeda dari emas yang dikenal lebih stabil, perak memiliki volatilitas lebih tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan dalam waktu relatif singkat. Dalam beberapa bulan terakhir saja, banyak investor berhasil menjual perak mereka hampir dua kali lipat dari harga beli awalnya.

Meski begitu, perak tetap lebih cocok sebagai alat diversifikasi portofolio dan pelindung nilai terhadap inflasi. Jadi, jika kamu ingin memanfaatkannya untuk keuntungan jangka pendek, pastikan tetap berhati-hati dan seimbangkan porsinya dengan aset lain agar risikonya terkontrol.

3. Perlindungan Seperti Emas, tapi Harga Lebih Terjangkau

Perak memiliki karakteristik pelindung aset yang mirip dengan emas, tetapi dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Jika kamu ingin menambah lapisan perlindungan terhadap inflasi atau ketidakpastian ekonomi, namun merasa harga emas terlalu tinggi, perak bisa menjadi alternatif ideal.

Dengan harga sekitar Rp 20 ribuan per gram, perak dapat berfungsi sebagai penyeimbang dalam portofolio investasi. Logam ini membantu menjaga kestabilan nilai aset saat pasar saham bergejolak, sambil tetap memberikan potensi pertumbuhan nilai di masa depan.

Jangan Gegabah Berinvestasi Perak!

Meski ada manfaat besar yang bisa detikers dapatkan, berinvestasi perak juga tidak bisa sembarangan. Sebelum kamu terburu-buru membeli logam ini, penting untuk memahami bahwa kenaikan harga tidak selalu berarti tanpa risiko. Sama seperti aset lain, perak juga memiliki faktor-faktor unik yang perlu dipertimbangkan dengan cermat agar keputusan investasimu tidak berujung rugi. Yuk, simak penjelasan yang dikutip dari laman Money berikut ini.

1. Fluktuasi Harga yang Lebih Tajam

Meski tahun 2024 perak berhasil mengungguli emas secara tahunan maupun dalam lima tahun terakhir, pergerakan harganya jauh lebih fluktuatif. Jika emas dikenal stabil dan cocok untuk penyimpanan jangka panjang, harga perak bisa naik tajam namun juga turun drastis dalam waktu singkat. Volatilitas ini membuat investor harus siap menghadapi risiko jangka pendek yang lebih tinggi.

2. Nilai Jangka Panjang Masih di Bawah Emas

Dalam jangka panjang, emas tetap unggul dari segi imbal hasil. Dalam 10 tahun terakhir, emas mencatat rata-rata imbal hasil tahunan sekitar 7,7%, sedangkan perak hanya 6,08%. Bahkan dalam rentang 15 tahun, selisihnya makin lebar dengan emas di 4,9% dan perak di 2,7%. Artinya, meskipun perak terlihat menarik dalam jangka pendek, potensi keuntungan jangka panjangnya belum tentu mengalahkan emas.

3. Faktor Permintaan Industri Bisa Berubah

Kenaikan nilai perak beberapa tahun terakhir didorong oleh meningkatnya kebutuhan industri, terutama di bidang elektronik, semikonduktor, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Sekitar 33,9% produksi perak digunakan di sektor ini. Namun, jika permintaan industri menurun atau terjadi perubahan teknologi yang mengurangi ketergantungan pada perak, harga logam ini bisa terkoreksi cukup dalam.

4. Pasokan yang Lebih Banyak dari Emas

Setiap tahun, pasokan perak bertambah sekitar 1 miliar ons, sedangkan emas hanya sekitar 120 juta ons. Artinya, perak jauh lebih melimpah di pasar global. Kelebihan pasokan ini bisa menahan laju kenaikan harga, terutama jika permintaan investasi tidak meningkat secara signifikan. Faktor kelimpahan ini membuat perak kurang langka dibanding emas, sehingga daya dorong nilainya juga berbeda.

5. Kebutuhan Diversifikasi yang Seimbang

Bagi investor pemula, penting untuk tidak menaruh seluruh modal di perak meskipun harganya sedang naik. Para ahli menyarankan agar porsi logam mulia tidak lebih dari 10% dari total portofolio investasi, termasuk emas dan perak. Hal ini bertujuan agar keseimbangan aset tetap terjaga dan kamu tidak terlalu terpukul jika harga perak anjlok tiba-tiba.

Harga perak mungkin tampak kecil, tapi peluang keuntungannya bisa besar jika kamu tahu kapan harus membeli dan menjual. Coba pantau tren harga perak hari ini secara rutin dan sesuaikan strategimu dengan tujuan finansialmu. Siapa tahu, logam putih ini justru jadi langkah awal portofolio investasimu tumbuh lebih stabil.




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads