Sederet Rencana Menkeu Purbaya untuk Produsen Rokok Ilegal

Nasional

Sederet Rencana Menkeu Purbaya untuk Produsen Rokok Ilegal

Anisa Indraini - detikJateng
Jumat, 03 Okt 2025 12:45 WIB
Suasana rapat kerja Kementerian Keuangan bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Dalam rapat tersebut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa Kementerian Keuangan telah melunasi pembayaran subsidi energi tahun anggaran 2024 ke PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Suasana rapat kerja Kementerian Keuangan bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Solo -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan sederet rencana untuk produsen rokok ilegal yang belakangan bermunculan. Pihaknya akan mendorong produsen rokok ilegal beroperasi secara resmi untuk menambah penerimaan negara dan menjaga lapangan kerja.

Purbaya membuka peluang untuk mengampuni produsen rokok ilegal. Tapi setelah itu pihaknya memastikan akan bertindak keras.

"Kita akan bangunkan itu untuk produsen-produsen gelap. Mungkin ada pemutihan juga ke belakangnya dosanya diampuni, tapi setelah itu ke depan kita akan bertindak keras. Jadi, mereka kita kasih ruang untuk melegalkan produknya dengan nanti pola cukai yang pas untuk mereka," kata Purbaya di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kudus, Jumat (3/10/2025) dilansir detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Bea Cukai, lanjut Purbaya, sedang mempelajari skema yang tepat agar perusahaan-perusahaan kecil tetap hidup tanpa mengganggu pasar.

ADVERTISEMENT

"Pak Dirjen sedang mempelajari seperti apa yang paling pas buat perusahaan-perusahaan kecil yang bisa hidup, tapi tidak terlalu mengganggu pasar secara tidak fair ya," kata dia.

Purbaya menyebut akan ada pengembangan KIHT yang disiapkan untuk menampung para produsen rokok ilegal agar beralih ke jalur legal. Di Kudus, pemerintah daerah berencana membangun KIHT di atas lahan 5 hektare (ha).

"Kita akan lihat berapa cepat dia bangun. Kalau dia nggak punya duit, saya coba lihat bisa masuk nggak ke situ. Dengan harapan produsen-produsen gelap bisa masuk ke sana, " terangnya.

"Jadi kita akan ciptakan pasar yang fair untuk industri besar maupun industri kecil sehingga semuanya bisa hidup, yang penting lapangan kerja tetap terjaga, tapi bayarnya, ya bayarlah jangan nggak bayar, gitu kira-kira," ucap Purbaya.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads