Zulhas di Semarang: Negara Bisa Maju Kalau Rakyatnya Cerdas

Zulhas di Semarang: Negara Bisa Maju Kalau Rakyatnya Cerdas

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 28 Agu 2025 15:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau Koperasi Desa (Kopdes) di Kelurahan Gedawang, Kota Semarang, Kamis (28/8/2025).
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau Koperasi Desa (Kopdes) di Kelurahan Gedawang, Kota Semarang, Kamis (28/8/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, meninjau koperasi di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Ia menekankan pentingnya koperasi sebagai motor penggerak ekonomi rakyat, sekaligus solusi untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.

"Intinya Pak Prabowo ingin pemberdayaan. Jangan anu terus, kalau yang besar cuma 50 perusahaan besar, rakyatnya kalau miskin cuma dikasih, kasih beras, kasih uang, terus bantuan minta Rp 200 ribu. Lama-lama kita kasih mana? Mana bisa jadi negara maju?" kata Zulhas di lokasi, Kamis (28/8/2025).

"Negara bisa maju kalau rakyatnya itu cerdas, rakyatnya itu produktif, rakyatnya itu kreatif, baru kita bisa maju," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan, program Kopdes merupakan kebijakan yang dilahirkan Presiden RI, bukan menteri. Menurutnya, koperasi dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi warga, mulai dari pertanian, hingga UMKM.

ADVERTISEMENT

Zulhas pun berharap Kopdes bisa mengurangi impor. Menurutnya, jika koperasi kuat, rantai pasok bisa dipotong, masyarakat bisa membeli kebutuhan langsung lewat koperasi. Sehingga kebutuhan pangan hingga produk sehari-hari warga bisa dipenuhi dari dalam negeri.

"Kita impor kedelai 3 juta. Roti dari mana, daging dari mana? Impor. Apalagi? Teh manis. Impor gula 5 juta. Impor sapi 600 ribu ekor. Impor daging 200 ribu ton," jelasnya.

Zulhas juga menyebut koperasi berperan penting membuka lapangan kerja dan meningkatkan daya saing daerah. Ia mencontohkan, desa bisa melahirkan usaha baru mulai dari industri olahan pangan hingga minimarket rakyat.

Jika hanya diberi bantuan, rakyat disebut tak bisa maju, sehingga koperasi diadakan untuk memberdayakan masyarakat. Ia menyebut, negara akan hadir untuk mempermudah yang dibutuhkan masyarakat

"Orang sini mau jadi berdaya. Masyarakat sini ingin kuat. Jadi bukan minta dikasihani. Bukan minta sedekah. Tolong, tolong. Ini mudah saja. Kalau mau pinjam ke bank, ini jaminannya ada berasnya, ada gasnya, ada minyaknya," tuturnya.

"Mau mengambil agen gas 3 kilogram. Kok dikasih? Dimudahkan. Jadi itu saja sebetulnya. Mereka minta dari negara, kita hadir, mempermudah, sudah. Mereka bayar," lanjutnya.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads