Menkop Yakinkan Kades yang Resah soal Pengelolaan Koperas Merah Putih

Menkop Yakinkan Kades yang Resah soal Pengelolaan Koperas Merah Putih

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 06 Mei 2025 19:14 WIB
Momen Peluncuran Percepatan Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Holy Stadium Kota Semarang, Selasa (6/5/2025).
Momen Peluncuran Percepatan Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Holy Stadium Kota Semarang, Selasa (6/5/2025). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Menteri Koperasi (Menkop) RI, Budi Arie Setiadi, meminta para kepala desa tidak perlu takut dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih. Dia meyakinkan tidak boleh ada keraguan dalam pelaksanaan program untuk rakyat itu.

Hal tersebut diungkapkan Budi di sela Peluncuran Percepatan Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Holy Stadium Kota Semarang. Acara itu dihadiri sejumlah menteri dan juga seluruh kepala desa se-Jawa Tengah.

Salah satu kepala desa dari Banyumas, tepatnya dari Desa Banjaranyar, Karseno sempat mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Dia mendukung program itu, namun dia menanyakan soal mekanisme pinjaman yang digunakan untuk Kopdes Merah Putih yang disebut plafonnya mencapai Rp 5 miliar. Dia juga khawatir jika dalam prosesnya ada korupsi, namun yang disalahkan kepala desanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bangga ada bantuan truk, ada bantuan Rp 3-5 miliar. Tolong jelaskan mekanismenya seperti apa. Karena kami di desa itu bahkan begini koe mbok utang mengko nyaur, kami bingung. Bayar utang itu dari dana Rp 1,2 (miliar, dana desa) yang setiap tahun kami pakai atau seperti apa. Perlu kami dijelaskan biar berikan penjelasan ke warga enak. Karena kalau sudah ada Rp 1 miliar, Rp 3 miliar, Rp 5 miliar, dikira dikorupsi Kades pak, mumet," katanya di Holy Stadium Kota Semarang, Selasa (6/5/2025).

"Bapak-bapak ngomong gini enak banget. Kami di bawah wis deg-degan. Serius, pak. Tolong kami beri satu mekanisme yang pasti bahwa koperasi itu betul utang sama Himbara atau apa, tapi kami tidak bertanggung jawab kalau pengurus koperasinya korupsi," imbuhnya diikuti sorak para kades.

ADVERTISEMENT

Menjawab hal tersebut, Budi Arie memberikan keyakinan kepada para Kades agar tidak ragu karena Presiden Prabowo Subianto sudah menegaskan soal jalannya Koperasi Desa Merah Putih. Ketakutan soal korupsi menurutnya sebuah kecurigaan yang harus dihilangkan.

"Musuhnya Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih itu ada tiga, ketakutan, kecurigaan, keragu-raguan. Padahal negara ini dibangun karena optimisme bukan keragu-raguan. Kalau pak presiden sudah berani, saya yakin bapak ibu tidak usah ragu. Kalau pengurus Kopdes korupsi bagaimana? Itu kecurigaan," ujar Budi.

Dia juga kembali meyakinkan para Kades dengan memastikan Koperasi Merah Putih akan dikawal. Pihak terkait akan memberikan bekal ilmu untuk pengelolaan. Contohnya PT POS yang akan mengajari soal menajemen logistik.

"Akan dikawal dengan baik dan hati-hati. Mengawal dan mengajari pengelolaan keuangan dengan baik. Kita minta PT POS Indonesia untuk manajemen logistik, jadi tanggung jawab kita bagi bersama, kita nggak lepas tangan, akan kawal sampai sukses. Harus ingat, Kopdes Merah Putih ini alat, tujuannya kesejahteraan rakyat dan desa bisa maju," tegasnya.

Di Jawa Tengah, lanjutnya, sejumlah desa sudah siap membangun Koperasi Desa Merah Putih dan sudah pada tahap Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Koperasi Desa Merah Putih. Salah satunya di Desa Kapung Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Budi Arie hari ini juga menghadiri langsung musyawarah tersebut.

Komitmen Pemprov Jateng bisa dibaca di halaman berikut:

"Saya menaruh harapan besar kepada Koperasi Desa Merah Putih Kapung yang terlahir dari Musdesus hari ini. Sudah saatnya sama-sama bergotong royong membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejehteraan bersama. Koperasi Desa Merah Putih Kapung diharapkan menjadi contoh nyata dalam pelaksanaan program Kopdes Merah Putih di Grobogan sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto," jelas Budi saat mengikuti musyawarah desa Kapung.

"Desa Kapung ini cukup memiliki banyak potensi lokal seperti penghasil beras, bawang merah dan sayur-mayur. Bahkan di sekitar sini juga ada peternakan kambing dan ayam petelor serta budidaya lele hingga kerajinan batik," imbuhnya.

Bupati Grobogan, Setyo Hadi, menjelaskan pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran Bupati agar masing-masing desa segera memetakan potensi desanya dan segera melaksanakan Musdesus seperti hari ini oleh Koperasi Desa Merah Putih Kapung.

"Paling lambat 16 Mei 2025 seluruh desa di Grobogan yang terdiri dari 273 desa dan 7 kelurahan ditargetkan telah melaksanakan Musdesus," kata Setyo Hadi.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, Pemprov Jateng siap mendorong percepatan berdirinya Koperasi Merah Putih. Dari 8.603 desa di Jateng, 2.876 di antaranya sudah siap dan ada 1.066 desa yang sudah melakukan musyawarah desa soal itu.

"Dari 8.603 desa yang sudah muswarah desa ada 1.066 yang akan laksanakan 2.876, artinya jajaran wilayah kita sudah siap akselerasi. Gunanya bermanfaat bagi desa khususnya untuk pembangunan," tegas Luthfi.



Hide Ads