Pantau Stok Sembako, Gubernur Luthfi Wanti-wanti Pedagang Tak Mainkan Harga

Pantau Stok Sembako, Gubernur Luthfi Wanti-wanti Pedagang Tak Mainkan Harga

Saktyo Dimas R - detikJateng
Jumat, 07 Mar 2025 13:31 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi mengecek stok dan harga bahan pokok di Pasar Boja, Kendal, Jumat (7/3/2025).
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengecek stok dan harga bahan pokok di Pasar Boja, Kendal, Jumat (7/3/2025). Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng
Kendal -

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turun langsung meninjau harga sembako di pasar tradisional di wilayah Kendal. Luthfi mewanti-wanti pedagang agar tidak menaikkan harga di momen Lebaran.

Kunjungan Luthfi salah satunya ke pasar tradisional di Kecamatan Boja, Kendal. Luthfi bersama rombongan didampingi Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari dan Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi.

"Tentunya setelah mengunjungi beberapa pasar di beberapa daerah, pagi ini saya kunjungi Pasar Boja yang ada di Kendal. Saya juga ingin memastikan bahwa stok bahan pokok aman dan tidak ada lonjakan yang tinggi pada harga bahan pokok karena ini jadi perhatian khusus buat saya," kata Luthfi di Pasar Boja, Jumat (7/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Luthfi juga berdialog dengan sejumlah pedagang terkait kenaikan harga bahan pokok. Diketahui sejumlah bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai mengalami kenaikan harga.

"Harga bahan pokok memang ada kenaikan tapi tidak terlalu signifikan. Kenaikannya pada bawang merah, bawang putih, dan cabai. Itu pun masih dalam batas wajar karena permintaan meningkat saat Ramadan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Luthfi menerangkan, pemerintah Jawa Tengah akan terus memantau harga pangan setiap hari di pasaran agar tidak terjadi gejolak atau kelangkaan stok bahan pokok di pasar.

"Kita akan terus memantau harga pangan atau kebutuhan pokok di pasar-pasar setiap harinya selama Ramadan. Jangan sampai ada gejolak stok bahan pokok kosong," terangnya.

Wanti-wanti Pedagang Nakal

Luthfi juga menegaskan apabila ada lonjakan harga kebutuhan pokok yang tidak wajar, dirinya memastikan akan segera mengambil tindakan tegas. Pemprov Jateng sudah bekerja sama dengan Polda Jateng untuk mengawasi distribusi bahan pangan dan mencegah praktik penimbunan.

"Kami pastikan tidak boleh ada pedagang atau distributor yang bermain-main dengan stok pangan maupun harganya. Pengawasan ketat akan dilakukan Pemprov Jawa Tengah dan Polda Jawa Tengah, kalau sampai ada yang memainkan harga pangan atau stok, maka kita akan mengambil tindakan tegas," tegasnya.

Selain itu, Luthfi mengatakan, Pemprov Jateng juga siap menggelar operasi pasar jika ada ada lonjakan harga yang drastis.

"Pasti akan kita lakukan operasi pasar kalau nanti ada lonjakan harga yang drastis. Supaya nantinya harga bisa stabil," terangnya.

Selain mengecek harga dan stok kebutuhan pokok, Luthfi juga mengecek kondisi Pasar Boja. Luthfi meminta agar Pemkab Kendal segera melakukan revitalisasi Pasar Boja demi kenyamanan pedagang maupun pembeli.

"Prinsipnya itu perlu revitalisasi Pasar Boja. Kebetulan di sini ada Ibu Bupati Kendal dan Pak Wakil Bupati, nanti didorong untuk revitalisasi pakai anggaran perubahan," tambahnya.

Dengan revitalisasi pasar itu, diharapkan, kondisi sarana pendukung perekonomian di wilayah itu bisa lebih baik.

"Kalau pasar sudah direvitalisasi itu kan jadi bagus sehingga pasarnya lebih representatif untuk masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengatakan Pemkab Kendal akan mengalokasikan anggaran revitalisasi Pasar Boja.

"Insyaallah pada anggaran perubahan nantinya bisa dianggarkan, tahun ini akan ada pelaksanaan revitalisasi Pasar Boja," kata Dyah kepada awak media.

Dyah menjelaskan, Pasar Boja perlu direvitalisasi terutama pada bagian atap dan saluran pembuangan air.

"Ini memang yang perlu direvitalisasi itu bagian atapnya dan saluran pembuangan air. Tentunya ini bisa memberi kenyamanan bagi pedagang dan pembelinya," jelasnya.

Mbak Tika, sapaan akrab Bupati Kendal, menerangkan peremajaan fisik pasar tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 2 miliar. Untuk diketahui, Pasar Boja yang merupakan pasar tipe A mampu menampung 1.142 pedagang.

"Yang jelas untuk merevitalisasi Pasar Boja dibutuhkan anggaran sebesar Rp 2 miliar karena Pasar Boja merupakan tipe A dengan jumlah pedagang 1.142. Untuk omzet pasar mencapai kurang lebih Rp 22,935 miliar per bulan, dan setiap tahunnya sebesar kurang lebih Rp 275,266 miliar," pungkasnya.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads