Harga bahan pokok (bapok) di pasar terus melonjak menjelang Ramadan, cabai bahkan mencapai Rp 120 ribu per kilogram (kg). Kenaikan harga ini pun dikeluhkan para pedagang dan pembeli.
Seorang pedagang di Pasar Peterongan, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan, Wigati (65), mengatakan harga cabai mengalami kenaikan drastis dalam dua hari terakhir.
"Cabai rawit setan sekarang Rp 120 ribu per kg, cabai teropong merah Rp 70 ribu, dan teropong hijau Rp 40 ribu," kata Wigati di Pasar Peterongan, Senin (3/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setengah ons cabai rawit saja sudah Rp 6 ribu, kalau mau beli Rp 5 ribu sudah nggak boleh di sini, nggak dapat," lanjut Wigati.
Selain itu, kenaikan juga terjadi pada harga bawang merah yang mencapai Rp 50 ribu. Sedangkan, bawang putih Rp 48 ribu per kg.
"Selama Ramadan gini ya tetap banyak yang beli, namanya butuh, cuma ya itu harganya naik," tambahnya.
Hal senada dikatakan pedagang lainnya, Kasmanah (65). Ia mengungkapkan harga sayuran ikut naik, seperti bayam yang sebelumnya Rp 5 ribu kini menjadi Rp 8 ribu per ikat.
"Terus kalau di saya per hari ini cabai rawit naik sampai Rp 110 ribu, padahal sebelumnya Rp 90 ribu. Cabai besar juga naik dari Rp 50 ribu ke Rp 60 ribu. Banyak warga yang mengeluh," kata Kasmanah.
Ia menduga pasokan bahan pokok itu berkurang akibat musim hujan dan banjir yang menurunkan kualitas panen. Stok barang langka, padahal permintaan warga tinggi selama Ramadan.
"Yang jual sekarang langka, jadi harganya makin mahal. Tapi kalau di tempat saya itu Rp 5 ribu masih boleh, cuma dicampur cabai rawit dan cabai merah besar," ucapnya.
"Banyak warga yang ngeluh, harganya naik terus. Hari ini segini, besok bisa naik lagi. Sing dodol ngelu, sing tuku ngeku (yang jual pusing, yang beli pusing)," ujarnya.
Kenaikan harga ini juga dikeluhkan salah satu pembeli asal Lamper, Rusmi (68). Ia mengaku membawa uang Rp 10o ribu untuk berbelanja kini hanya mendapat sedikit barang.
"Rp 100 ribu sekarang bisa habis sekejap mata. Saya harus irit, biasanya beli ayam, sekarang cuma bisa makan kepala saja, harganya Rp 15 ribu buat dua hari," keluh Rusmi.
"Kasihan orang-orang yang nggak punya, butuh bantuan. Saya biasa beli cabai Rp 5 ribu cukup untuk 2-3 hari, sekarang 2 hari saja kurang," lanjutnya.
Rusmi yang terpaksa menghemat belanjaannya sejak beberapa hari lalu itu pun berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan untuk menormalkan harga bahan pokok di Kota Semarang.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa menormalkan lagi harganya, kasihan orang-orang kecil, kayak saya, harus menghemat terus, makannya cuma sayur terong sama kacang panjang," tuturnya
(ams/aku)