Warga Klaten Ngotot Minta Pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig Dilakukan di 2 Sisi

Warga Klaten Ngotot Minta Pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig Dilakukan di 2 Sisi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 04 Feb 2025 15:12 WIB
Penampakan Jalan Ki Ageng Gribig Klaten yang diprotes warga karena hanya dilebarkan sebelah. Foto diunggah Rabu (15/1/2025).
Penampakan Jalan Ki Ageng Gribig Klaten yang diprotes warga karena hanya dilebarkan sebelah. Foto diunggah Rabu (15/1/2025). Foto/detikJateng
Klaten -

Warga yang tinggal di Jalan Ki Ageng Gribig, Klaten, terus melakukan protes terhadap pelebaran jalan menuju Exit Tol Ngawen yang dilakukan di satu sisi. Mereka meminta agar pelebaran dilakukan di 2 sisi jalan.

Desakan itu dilakukan sambil membawa spanduk berisi pernyataan sikap di acara konsultasi publik di kantor kelurahan Gergunung, hari ini.

Spanduk tersebut dibawa warga sekitar pukul 10.00 WIB. Pantauan detikJateng, spanduk yang berisi pernyataan sikap itu dibentangkan di lantai teras lokasi untuk ditandatangani warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanduk dengan panjang sekitar tiga meter itu bertulisan tiga poin pernyataan sikap. Antara lain warga mendukung program penambahan lahan untuk pelebaran jalan tersebut, warga menuntut pelebaran di dua sisi dan warga meminta panitia bersikap adil.

"Kita mendukung pelebaran jalan ini karena memang sangat dibutuhkan. Kami menolak pelebaran jalan hanya satu sisi saja," ungkap Ketua RT 2 RW 10 Kelurahan Gergunung, Abdul Muslih kepada detikJateng, Selasa (4/2/2025) siang.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan Muslih yang juga mewakili warganya, jika pelebaran jalan hanya satu sisi yang terkena dampak hanya di satu sisi. Warga yang kena satu sisi sangat berat risikonya.

"Bagi warga ya sangat berat risikonya karena rumah dan lahannya bisa berkurang banyak," kata dia.

Dia menjelaskan, jika pelebaran hanya dilakukan di satu sisi, warga yang terkena proyek harus mengorbankan banyak tanahnya untuk proyek tersebut. Namun jika proyek pelebaran jalan dilakukan di dua sisi, lahan yang harus dikorbankan oleh masing-masing warga tidak begitu banyak.

"Paling jika dua sisi hanya halaman sebagian yang kena, sisanya masih bisa untuk parkir atau usaha. Tidak harus membangun lagi, melebarkan tidak harus meluruskan," katanya.

Warga yang lain, Sofan mengatakan warga setuju ada pelebaran jalan. Tapi dengan catatan dilakukan di kanan dan kiri jalan.

"Pada prinsipnya kita setuju tapi dengan catatan kanan dan kiri, tidak cuma satu sebelah. Kalau hanya setuju saja kan bias maka kami beri catatan," katanya kepada detikJateng.

Anggota Tim Persiapan Pengadaan Lahan Pemprov Jateng, Ilham Pribadi mengatakan konsultasi publik untuk meminta persetujuan pemilik tanah. Jika setuju warga diminta tanda tangan.

"Kalau setuju nanti tanda tangan. Kami berharap karena ini untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas sehingga kami berharap masyarakat setuju semua," kata Ilham.

Menurut Ilham, jika semua masyarakat sudah setuju nantinya dilanjutkan ke tahap penerbitan SK penetapan lokasi oleh gubernur. Namun jika satu orang saja tidak setuju hal itu belum bisa dilakukan.

"Kalau ada satu saja tidak setuju, ini belum bisa dilanjutkan. Kalau setuju dengan catatan kami tadi memang lihat di spanduk, tapi pada prinsipnya masyarakat setuju tapi menghendaki di dua sisi," jelas Ilham.

"Terkait dua sisi ini murni pertimbangan teknis tapi kami tim persiapan pengadaan tanah itu intinya menyampaikan tahapannya apa saja, yang lebih paham teknis dari DPU. Tapi nanti kalau ada catatan kita akan bahas di tingkat provinsi," imbuh Ilham.

Sebelumnya pernah diberitakan, warga Jalan Ki Ageng Gribig, Kecamatan Klaten Utara, Klaten yang terkena rencana pelebaran jalan untuk penopang proyek tol Jogja-Solo protes. Protes dilayangkan warga lantaran yang terdampak pembebasan lahan hanya sebelah utara jalan.

"Warga menginginkan yang kena di kanan dan kiri, agar kenanya tidak terlalu banyak. Jadi dampaknya tidak terlalu besar di salah satu sisi," ungkap Abdul Muslih, seorang ketua RT di Kelurahan Gergunung saat sosialisasi di kantor kelurahan Gergunung, Selasa (14/1/2025).

Dikatakan Muslih, warga meminta pemerintah kembali ke rencana awal. Sebab di rencana awal yang kena pelebaran jalan arah exit tol itu kanan dan kiri.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads