Pantauan detikJateng di lokasi, jalan Ki Ageng Gribig yang akan terkena pelebaran mulai dari simpang tiga jalan Veteran. Patok semen terbungkus paralon berwarna merah putih dipasang di pekarangan rumah, warung maupun kantor.
Bahkan patok juga dipasang di tepi jalan Mayor Sunaryo arah GOR Gelarsena. Beberapa patok lama yang sudah tidak terpakai diletakkan di tepi jalan.
Patok-patok tersebut terpasang hanya di sisi kanan jalan dari jalan Veteran. Sedang di sisi kiri jalan tersebut tidak ada lagi patok yang terpasang.
Ketua RT 02 RW X Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, Abdul Muslih menyatakan di awal pembangunan tol tanah di dua sisi jalan yang kena pelebaran. Namun beberapa waktu lalu berubah hanya sisi kanan.
"Sekarang hanya sisi kanan jalan dari kota, ini yang menjadi ganjalan warga. Akibatnya tanah yang terkena semakin lebar ke kanan jalan, dulu hanya sampai selokan sekarang sampai halaman dan bangunan,' ungkap Muslih kepada detikJateng, Rabu (15/1/2025) siang.
Menurut Muslih, dengan semakin lebarnya tanah yang kena dikhawatirkan membuat repot warga. Rumah menjadi tidak punya halaman dan tempat usaha tidak punya space depan.
"Sekarang nanggung, rumah bisa tidak punya halaman dan tempat usaha tidak punya space depan. Kalau misalnya cuma sisa satu meter, usaha bisa sepi," kata Muslih.
Muslih menyatakan sekalipun misalnya bangunan sisanya dibeli, juga belum ada jaminan tidak kerepotan. Nilai ganti rugi belum tentu cukup untuk membangun ulang bangunan.
"Ganti rugi belum tentu cukup untuk membangun ulang bangunan sekarang, belum rugi waktu. Akan lebih baik kanan kiri sehingga tidak terlalu merepotkan warga di satu sisi," imbuhnya.
Lurah Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, Maryadi menjelaskan di wilayahnya ada 114 bidang tanah yang kena. Sedangkan di kelurahan Bareng ada 13 bidang.
"Di sini ada 114 bidang, di Bareng ada 13 bidang. Dulu tahun 2020 memang kanan dan kiri, kemudian ada perencanaan ulang," jelas Maryadi kepada detikJateng.
"Yang kemarin yang kena, yang tidak jadi kena sudah disosialisasi," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Jalan Ki Ageng Gribig, Kecamatan Klaten Utara, Klaten yang terkena rencana pelebaran jalan untuk penopang proyek tol Jogja-Solo protes. Protes dilayangkan warga lantaran yang terdampak pembebasan lahan hanya sebelah utara jalan.
"Warga menginginkan yang kena di kanan dan kiri, agar kenanya tidak terlalu banyak. Jadi dampaknya tidak terlalu besar di salah satu sisi," ungkap Abdul Muslih, seorang ketua RT di Kelurahan Gergunung saat sosialisasi di kantor kelurahan Gergunung, Selasa (14/1/) siang.
Tim Provinsi Jawa Tengah, Nur Vita, mengatakan tim provinsi hanya ikut sosialisasi. Tim persiapan provinsi hanya untuk penetapan lokasi atau penlok.
"Kita hanya untuk penlok saja. Untuk hal teknis ada di pengguna lahan, yang menentukan dari sana," kata Vita.
Terpisah PPKOM jalan tol Jogja-Solo, Widodo Budi Kusumo, menjelaskan pertemuan itu tahap awal karena masih ada tahapan lanjutan. Namun dijelaskan yang kena hanya satu sisi jalan.
"Sesuai paparan hanya satu sisi, sekitar 200 lahan yang kena. Kenapa dulu kanan kiri, sekarang satu sisi saja ya karena dari sisi teknis idealnya begitu," jelas Widodo kepada wartawan.
(apu/ahr)