Warga Jalan Ki Ageng Gribig, Kecamatan Klaten Utara, Klaten yang terkena rencana pelebaran jalan untuk penopang proyek tol Jogja-Solo protes. Protes dilayangkan warga lantaran yang terdampak pembebasan lahan hanya sebelah utara jalan.
"Warga menginginkan yang kena di kanan dan kiri, agar kenanya tidak terlalu banyak. Jadi dampaknya tidak terlalu besar di salah satu sisi," ungkap Abdul Muslih, seorang ketua RT di Kelurahan Gergunung saat sosialisasi di kantor kelurahan Gergunung, Selasa (14/1/2025) siang.
Dikatakan Muslih, warga meminta pemerintah kembali ke rencana awal. Sebab di rencana awal yang kena pelebaran jalan arah exit tol itu kanan dan kiri..
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam kami sudah kumpulan membahas ini. Warga umumnya ingin kembalikan ke rencana awal di kanan dan kiri," kata Muslih.
Menurut Muslih, selain soal kanan dan kiri warga ingin di tahap musyawarah dilibatkan untuk penentuan harga. Warga meminta ada kesempatan untuk menentukan harga tanah.
"Berikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan kalau harga tidak sesuai untuk menyampaikan, bukan langsung divonis. Tolong musyawarah nanti betul-betul musyawarah," lanjut Muslih.
Warga lain, Sofan menyatakan dulu pernah ada sosialisasi serupa. Bahkan ditindaklanjuti dengan pemasangan batas di kanan dan kiri jalan.
"Sudah ada batasnya kanan dan kiri, sekarang kok hanya sebelah saja. Timnya ini kelihatannya berbeda dengan yang dulu, sehingga seperti bertentangan dengan yang sudah pernah direncanakan," jelas Sofan di hadapan PPKOM, PT Jasamarga Jogja Solo, tim provinsi, BPN dan Pemkab Klaten.
Menurut Sofan, warga menghendaki pelebaran jalan tidak hanya sebelah saja tapi kanan dan kiri. Dirinya mempertanyakan alasan hanya sebelah yang kena.
"Alasannya apa hanya sebelah saja, apa negara tidak mampu, saya yakin mampu. Jadi kembalikan ke sosialisasi awal yang sudah dilaksanakan," kata Sofan didukung teriakan warga setuju.
"Kalau mau tetap ya silakan, kemarin ada yang memberi masukan mau masang spanduk biar viral," imbuh Sofan.
Tim Provinsi Jawa Tengah, Nur Vita, mengatakan tim provinsi hanya ikut sosialisasi. Tim persiapan provinsi hanya untuk penetapan lokasi atau penlok.
"Kita hanya untuk penlok saja. Untuk hal teknis ada di pengguna lahan, yang menentukan dari sana," kata Vita.
Terpisah PPKOM jalan tol Jogja-Solo, Widodo Budi Kusumo, menjelaskan pertemuan itu tahap awal karena masih ada tahapan lanjutan. Namun dijelaskan yang kena hanya satu sisi jalan.
"Sesuai paparan hanya satu sisi, sekitar 200 lahan yang kena. Kenapa dulu kanan kiri, sekarang satu sisi saja ya karena dari sisi teknis idealnya begitu," jelas Widodo kepada wartawan.
(apl/afn)