Deflasi dan inflasi merupakan istilah yang tidak terlepas satu sama lain karena mampu menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara, tidak terkecuali yang tengah berlangsung di Indonesia. Namun demikian, mungkin tidak sedikit masyarakat yang menaruh rasa penasaran mengenai apa perbedaan deflasi dan inflasi hingga dampaknya bagi masyarakat? Berikut penjelasannya.
Seperti diketahui, istilah deflasi dan inflasi selama ini sering kali digunakan untuk menunjukkan geliat ekonomi yang terjadi di Indonesia. Berbeda dengan inflasi yang sering kita dengar, istilah deflasi mungkin masih terasa asing bagi sebagian orang. Padahal deflasi juga dapat memberikan dampak yang cukup berpengaruh bagi masyarakat.
Lantas seperti apa perbedaan deflasi dan inflasi yang selama ini dikenal sebagai istilah untuk menggambarkan kondisi ekonomi? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, terdapat rangkuman informasi yang perlu untuk diketahui. Mari simak baik-baik penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Deflasi?
Menurut KBBI, deflasi dapat diartikan sebagai penambahan nilai mata uang, salah satunya dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun. Deflasi juga diartikan sebagai gejala perekonomian yang merupakan akibat keadaan tersebut, seperti penurunan produksi, langkanya lapangan kerja, hingga rendahnya daya beli masyarakat.
Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'Memahami Inti Masalah Ekonomi-Penyebab Masalah yang Terjadi Saat Ini: Rahasia di Balik Krisis Ekonomi yang Jarang Terungkap' karya Nabil Perdana Putra, deflasi merupakan sebuah kondisi saat kesehatan ekonomi mengalami penurunan. Biasanya deflasi terjadi akibat penurunan permintaan agregat yang luas dalam kurun waktu yang cenderung lama.
Kemudian deflasi juga mengakibatkan harga barang maupun jasa secara umum mengalami penurunan. Bahkan pada beberapa kondisi, deflasi dapat berlangsung dalam jangka waktu yang cenderung lama. Tidak sampai di situ saja, deflasi juga dikenal sebagai krisis ekonomi karena daya beli uang meningkat, tetapi justru secara keseluruhan ekonomi justru melemah.
Dampak Deflasi
Lantas seperti apa dampak deflasi bagi masyarakat? Masih mengacu pada buku yang sama, dampak deflasi bisa memberikan keuntungan sekaligus kerugian bagi masyarakat. Saat harga jasa atau barang mengalami penurunan, sebagian masyarakat menganggapnya menguntungkan karena harga-harga cenderung lebih murah.
Akan tetapi, sering kali tidak disadari jika deflasi juga bisa memberikan kerugian yang akan berdampak pada masyarakat. Kerugian yang dimaksud berkaitan dengan ekonomi yang mengalami kelesuan. Misalnya saja peningkatan pengangguran hingga ekonomi yang melambat.
Kemudian dijelaskan dalam jurnal 'Dampak Deflasi Terhadap Perekonomian dan Upaya Mengatasinya' oleh Eka Budiyanti dan Deniza Mulia Nita, deflasi menjadi sebuah fenomena yang cukup memicu kekhawatiran. Hal tersebut dikarenakan deflasi dapat memicu risiko terhambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia apabila terjadinya dalam jangka waktu yang panjang dan terus menerus.
Misalnya saja di pertengahan tahun 2024 ini yang mana kondisi deflasi membuat penurunan permintaan agregat. Kemudian deflasi yang terjadi di tahun 2024 juga disebabkan oleh pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19 melanda Indonesia beberapa tahun sebelumnya.
Apa Itu Inflasi?
Setelah mengetahui terkait deflasi, terdapat istilah lain yang juga berkaitan dengan ekonomi yang disebut sebagai inflasi. KBBI mendefinisikan inflasi sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
Sementara itu, Eli Retnowati, SE, MM, dkk., dalam bukunya 'Pengantar Ekonomi Makro' mendefinisikan inflasi sebagai kondisi peningkatan harga secara umum dan terjadi secara terus menerus. Meskipun hampir seluruh jenis barang maupun jasa mengalami kenaikan, tetapi inflasi biasanya lebih terasa pada bahan-bahan pokok yang harganya meningkat. Hal tersebut membuat inflasi dianggap sebagai masalah ekonomi yang berusaha untuk dihindari.
Dampak Inflasi
Serupa dengan deflasi, ternyata inflasi dapat memberikan dampak tersendiri bagi masyarakat. Meskipun tidak selalu buruk, dampak inflasi bisa berpengaruh pada sejumlah bidang kehidupan. Seperti disampaikan dalam buku 'Mari Belajar Ekonomi: Buku Peminatan Ilmu Sosial Kelas XI' karya Syamsul Rivai,SPd, inflasi tidak hanya membuat harga pokok ada di harga yang terlalu kecil maupun besar.
Lebih dari itu, inflasi juga berpengaruh pada daya saing terhadap barang-barang ekspor yang mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan harga-harga barang yang diekspor bisa menjadi lebih mahal dibandingkan biasanya. Kemudian dampak inflasi juga dapat berpengaruh pada pendapatan masyarakat.
Masyarakat yang mendapatkan penghasilan dengan jumlah yang sama saat terjadi inflasi akan mengalami kerugian karena penghasilan yang mereka raih hanya dapat digunakan untuk membeli barang maupun jasa yang jumlahnya semakin sedikit. Namun demikian, inflasi terhadap para pengusaha justru memberikan keuntungan karena dapat membuat mereka bisa memperluas usaha maupun produksinya.
Perbedaan Deflasi dan Inflasi
Merujuk dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat diketahui bahwa deflasi dan inflasi merupakan dua hal yang berbeda. Apabila saat deflasi terjadi harga barang dan jasa cenderung lebih murah, maka berbeda dengan inflasi yang justru mengalami kenaikan. Bukan hanya itu saja, perbedaan deflasi dan inflasi juga dapat dilihat dari dampak yang dihasilkan.
Pada deflasi dapat berpengaruh pada kelesuan hingga terhambatnya laju ekonomi. Sementara itu, saat terjadi inflasi ekonomi justru bisa berpotensi lebih berkembang, tetapi tidak sejalan dengan daya beli masyarakat yang cenderung berkurang karena harga yang serba mahal.
Demikian tadi penjelasan mengenai perbedaan deflasi dan inflasi lengkap dengan dampaknya terhadap ekonomi masyarakat. Semoga informasi ini bermanfaat.
(sto/rih)