One Village One Product Buat Sentra Pengasapan Ikan di Demak Makin Eksis

One Village One Product Buat Sentra Pengasapan Ikan di Demak Makin Eksis

Mochamad Saifudin - detikJateng
Rabu, 25 Sep 2024 16:23 WIB
Sentra pengasapan ikan di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Demak
Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Kabupaten Demak terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui program One Village One Product (OVOP). OVOP adalah strategi yang tepat untuk memberdayakan ekonomi desa dengan memanfaatkan potensi lokal.

"Dengan adanya OVOP, produk-produk lokal bisa lebih dikenal dan bersaing di pasar yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," jelas Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Demak, Iskandar Zulkarnain, Rabu (25/9/2024).

Kabid Koperasi dan UKM, Sunarto, menjelaskan program OVOP ini dirancang untuk memperkuat sentra-sentra ekonomi dengan desain dan branding yang kuat. Program ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk lokal, tetapi juga memberikan akses pada pelatihan dan permodalan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam hal kebutuhan mereka, terkait dengan permodalan, pelatihan, pemasaran, dan promosi, OVOP menjadi jalannya," ujar Sunarto.

Sentra pengasapan ikan di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, DemakSentra pengasapan ikan di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Demak Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

ADVERTISEMENT

Salah satu contoh sukses penerapan OVOP di Kabupaten Demak adalah di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang yang terkenal dengan pengasapan ikannya. Di sini, telah dibentuk sentra pengasapan ikan yang terintegrasi dengan koperasi.

"Kita bentuk sentra, di situ ada OVOP berbasis koperasi, untuk pengembangan ke arah pemasaran agar bisa dilakukan bersama-sama," tambah Sunarto.

Lebih lanjut, Sunarto menekankan pentingnya kerjasama antara koperasi dengan berbagai lembaga keuangan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pegadaian untuk memastikan pengelolaan dana yang efektif bagi pengembangan usaha masing-masing anggota koperasi.

Pengawas Koperasi Asap Indah, Juyamin, yang juga beroperasi di Wonosari, menambahkan saat ini ada 76 pengasap ikan di sentra tersebut. Sementara jumlah total lebih dari 100 pengasap di desa tersebut, warga lainnya mengasap ikan secara mandiri di rumah masing-masing lantaran keterbatasan lahan di sentra pengasapan.

"Omzetnya per hari mencapai 20 ton," ungkap Juyamin.

Sentra pengasapan ikan di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, DemakSentra pengasapan ikan di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Demak Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Bahan baku ikan didatangkan dari berbagai daerah seperti Juwana dan Rembang, dan produk ikan asap Wonosari telah menguasai pasar tradisional di berbagai kawasan, termasuk Pasar Demak Bintoro dan Pasar Semarang.

Program OVOP ini juga memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari pabrik-pabrik. Mereka turut menjualkan hasil pengasapan ikan yang kini menjadi salah satu andalan ekonomi di wilayah tersebut.

Program OVOP ini juga berfokus pada pembentukan harga jual yang seragam agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat di antara para pelaku usaha.

"Harga jualnya sama semua, ini untuk menghindari saling menjatuhkan," tambah Juyamin, yang meskipun hanya lulusan SD, telah berhasil mengelola koperasi dengan baik.

Secara keseluruhan, program One Village One Product di Kabupaten Demak menunjukkan dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, ekonomi lokal dapat tumbuh secara signifikan. Dengan berbasis pada koperasi, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dan sejahtera.




(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads