Perajin lencana berbahan dasar kuningan di Desa Pasir Wetan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas kebanjiran orderan. Lencana berupa pin garuda dan tanda pangkat ini digunakan untuk upacara Agustusan atau 17 Agustus.
Kusmiran (48) pemilik kerajinan berbahan dasar pelat kuningan tersebut mengaku cukup mendapat banyak pesanan sejak Juli kemarin. Pesanan meningkat mencapai dua kali lipat.
"Khusus untuk bulan Agustus, pesanan atribut terutama yang untuk acara Agustusan pastinya kita meningkat. Kalau di bulan biasa itu (pesanan) sekitar 500 sampai 1.000 pieces. Lalu untuk bulan Agustus ada peningkatan 50-100 persen," kata Kusmiran kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).
Di workshop miliknya, ia biasa membuat berbagai macam kerajinan. Dari medali, plakat, lambang angkatan, dan lainnya. Namun khusus untuk Agustus pesanan kebanyakan untuk kebutuhan upacara Hari Kemerdekaan.
"Kalau di bulan Agustus kebanyakan untuk acara-acara persiapan upacara. Dari mulai pin Garuda, lalu emblem angkatan, tanda pangkat untuk pasukan pengibar bendera baik dari sekolah maupun pemerintahan," terangnya.
![]() |
Dirinya mengaku pada momentum Agustus tahun ini mendapatkan pesanan pin garuda dan tanda pangkat untuk pasukan pengibar bendera yang bertugas di Istana Merdeka dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Pesanan di bulan ini kebetulan kita setelah mendapatkan pesanan itu ada beberapa macam barang yang memang ditujukan ke Istana maupun ke IKN," jelasnya.
"Khususnya untuk pasukan pengibar bendera pusaka, baik sebagai pendamping maupun pasukan untuk atributnya ada beberapa yang kita buat. Berupa pin garuda dan tanda pangkat yang di pundak," sambung dia.
Harga produk miliknya dibanderol beragam. Ia mematok harga tergantung dari tebal bahan dan tingkat kerumitan barang yang dibuat.
"Untuk harga kita tergantung ukuran, kalau pin garuda harganya Rp 15 ribu. Untuk yang tanda angkatan atau yang di helm itu sekitar Rp 35 ribu. Kalau yang tanda pangkat di pundak 1 pasang Rp 100 ribu," ujar pria yang sudah membuka usaha sejak 1980-an ini.
Selain itu, ia mengungkapkan juga sempat kebanjiran orderan sebelum Agustus. Ia diminta membuat medali untuk event lari maraton yang saat ini sedang digandrungi masyarakat. Dalam satu kali pesanan ia pernah membuat 10 ribu medali.
"Kemarin sempat dapat orderan medali lari. Itu pesanan dari Sumatera jumlah pesanannya 10 ribu," pungkasnya.
(cln/rih)