Harga cabai rawit di Pasar Manis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, melambung tinggi. Bahkan harga tertinggi untuk 1 kg cabai rawit sempat menyentuh angka Rp 80 ribu.
Hal tersebut terjadi dalam satu minggu terakhir. Meski begitu saat ini harga cabai tersebut perlahan sudah mulai turun. Walaupun belum ke harga normal.
"Paling tinggi kemarin itu sampai Rp 80 ribu. Itu cuma cabai rawit saja. Kalau cabai keriting harganya normal," kata Anjar (34) salah satu pedagang bumbu di Pasar Manis Purwokerto, Jumat (26/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, sebelum menyentuh harga Rp 80 ribu, biasanya harga cabai rawit hanya di angka Rp 50 ribu. Kondisi tersebut terjadi pada minggu lalu.
"Minggu-minggu ini sudah di atas Rp 50 ribu. Harganya memang naik turun. Sebelum itu pernah di bawah Rp 50 ribu per kilogram," terangnya.
Anjar menyebut saat ini harga cabai rawit sudah turun perlahan. Meski begitu ia tidak mengetahui penyebab cabai rawit bisa melonjak.
"Sekarang sudah Rp 70 ribu per kilogram. Sudah mulai turun. Ga tau ini penyebabnya. Saya ambil dari Limpakuwus. Padahal stoknya tidak kosong. Cuacanya juga sedang bagus," jelasnya.
Senada dengan Anjar, Maryati (53) pedagang lainnya juga merasakan hal serupa. Ia berujar harga cabai rawit di lapaknya sempat menyentuh harga Rp 80 ribu.
"Alhamdulillah mulai hari ini sudah turun. Kemarin itu sampai Rp 80 ribu," ujar dia.
Meski begitu, saat ini cabai rawit yang dijual per kilogramnya saat ini Rp 60 ribu.
"Hari ini sudah Rp 60 ribu. Sudah mulai turun normal lagi. Memang kalau cabai rawit sering banget naik-turun," ungkapnya.
Sementara itu, Suryatin (43) salah satu pedagang warung rames di Patikraja mengaku bingung dengan kondisi harga cabai yang tinggi. Dirinya terpaksa menaikkan harga sayur matang yang ia jual.
"Harga cabai lagi mahal banget. Ini saya jual sayur terpaksa menaikkan harga. Kalau beli sayur matang biasanya boleh Rp 3 ribu. Tapi sekarang saya jual minimal beli harus Rp 5 ribu. Biar ga rugi," pungkasnya.
(apl/ahr)