Cerita Penggali Makam Terdampak Tol Solo-Jogja: Ada Jenazah Baunya Wangi

Cerita Penggali Makam Terdampak Tol Solo-Jogja: Ada Jenazah Baunya Wangi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 16 Mei 2024 18:28 WIB
Pembongkaran makam Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo Klaten.
Pembongkaran makam Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Pelaksana proyek Tol Jogja-Solo merelokasi 208 makam di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Dari ratusan makam yang dibongkar ditemukan satu jenazah yang mengeluarkan aroma wangi meskipun sudah dikubur belasan tahun.

"Ada satu jenazah yang baunya wangi. Wanginya ya seperti minyak kesturi," ungkap koordinator tim Al Iswat selaku pelaksana relokasi, Dwi Joko Yudho kepada detikJateng, Kamis (16/5/2024) siang.

Dijelaskan Joko, pembongkaran dan pemindahan makam di Desa Kranggan sudah selesai sejak hari Selasa lalu. Dari ratusan makam hanya satu jenazah yang beraroma wangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya hanya satu itu, kalau dari jenazahnya belum terlalu lama tapi masih ada kain kafannya utuh. Posisinya di pojok timur makam," jelas Joko.

Menurut Joko, tim tidak mengetahui jenazah tersebut jenazah siapa dan apa latar belakangnya. Tim tidak berkepentingan untuk mengulik jenazah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak tahu siapa dan apa latar belakangnya, kita tidak sempat mengulik atau bertanya karena bukan ranah kami," lanjut Joko.

Fenomena jenazah berbau wangi, sebut Joko, di Klaten baru pertama ditemui. Sebelumnya di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom ada yang relatif utuh meskipun lama.

"Di Brangkal ada yang relatif utuh tapi yang wangi baru kali ini di Klaten. Untuk lainnya ya aroma jenazah biasa, standar," imbuh Joko.

Di daerah lain, kata Joko, hal itu pernah ditemui di Kabupaten Kendal dan jumlah lebih dari satu. Untuk temuan benda-benda di Kranggan tidak ada.

"Untuk benda tidak ada temuan. Tapi prosesnya semua lancar meskipun liang lahat relatif dalam dan bangunan di atasnya kuat," pungkas Joko.

Kades Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Gunawan Budi Utomo mengatakan relokasi makam sudah selesai hari Selasa dengan lancar. Soal makam yang berbau wangi itu dimakamkan sudah 17 tahun.

"Memang makam muslim, dalam kehidupan kesehariannya taat menjalankan apa yang disunnahkan dan diwajibkan agama. Jenis kelaminnya perempuan, sudah 17 tahun dimakamkan," ungkap Gunawan saat diminta konfirmasi detikJateng.

Video yang dilihat detikJateng, jenazah yang beraroma wangi itu masih ada kain kafannya. Kain kafannya masih utuh dan jenazah di dalamnya sudah kempes.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, menggelar zikir tahlil. Zikir dan tahlil di pojok desa itu dilakukan untuk mengawali pemindahan 208 makam yang terdampak proyek Tol Jogja-Solo.

"Yang akan kita pindahkan mulai hari ini sebanyak 208. Yaitu di makam Sorogenen dan Ngentak, Desa Kranggan," kata koordinator tim pemindahan makam dari Al-Iswat, Dwi Joko Yudho kepada detikJateng di lokasi, Kamis (9/5).

Pemindahan makam direncanakan akan berlangsung selama lima hari, tiap harinya dari pagi sampai jam 17.00 WIB. Untuk hari pertama didahulukan makam sesepuh desa.

"Kita dahulukan yang sepuh-sepuh dulu kemudian baru yang makam baru. Ini pemindahan makam yang ke enam," ucap Joko.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads