Banjir yang merendam wilayah Kabupaten Demak perlahan surut. Surutnya banjir memunculkan masalah baru, yakni rusaknya jalan.
Seperti yang terlihat di jalur Pantura Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak. Aspal baru sepanjang satu kilometer mengelupas di jalur tersebut
Pantauan detikJateng, aspal mengelupas tersebut dari Dukuh Megarsari, Karanganyar hingga Babadan Jembatan Tanggulangin. Tak hanya aspal mengelupas, di titik tersebut ada juga jalan berlubang.
Jalan rusak tersebut pada dua sisinya, jalur Semarang-Kudus Km 44 dan jalur sebaliknya. Aspal terlihat mengelupas parah hingga menjadi tumpukan. Sebagian aspal yang mengelupas berada berjajar di atas median jalan.
Warga Dukuh Babadan RT 3 RW 5 Desa Karanganyar, Halimi (60) mengatakan aspal tersebut usianya baru sekitar dua mingguan saat dihantam arus deras banjir akibat tanggul jebol Sungai Wulan yang kedua. Jalan nasional yang aspalnya mengelupas tersebut salah satunya berada di depan rumahnya.
"Itu aspal baru, dua mingguan setelah banjir pertama. Iya (mengelupas karena kena arus deras banjir kedua)," kata Halimi saat ditemui di rumahnya sedang bersih-bersih rumah, Sabtu (23/3/2024).
Dimintai konfirmasi terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Akhmad Sugiharto menyebut bahwa perbaikan aspal yang mengelupas itu merupakan wewenang pemerintah pusat.
"Itu wewenang Binamarga (pemerintah pusat). Kalau usulan sudah kita usulkan setiap rapat terpadu penanganan banjir. Kita juga akan undang setelah semua banjir surut, agar segera diperbaiki," saat dihubungi detikJateng.
Akhmad menerangkan, jalan tersebut masih baru. Yakni perbaikan jalan pasca jebolnya tanggul Sungai Wulan yang pertama, Kamis (8/2).
"Iya, itu masih baru terus rusak lagi. Iya (setelah banjir yang pertama)," terangnya.
Langkah Bupati Demak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat 13 kecamatan di wilayah Demak terdampak banjir. Bupati Demak Eisti'anah menyebut hampir seluruh wilayah yang terendam banjir mengalami kerusakan di sejumlah ruas jalan.
"Tentunya hampir seluruh wilayah yang banjir kemarin di Kabupaten Demak. Dan kemarin (Rabu, 22/3) Bapak Presiden menyampaikan untuk kami meminta untuk perbaikan jalan-jalan akibat banjir. Beliau menyampaikan, diusulkan saja insyaallah diprioritaskan untuk Kabupaten Demak," kata Eisti saat ditemui usai mengikuti rapat terpadu penanganan banjir di Wisma Halim, Sabtu (23/3/2024).
Ia menerangkan jalan-jalan rusak tersebut saat ini masih dalam proses pendataan. Seperti halnya Jalan Pantura, Jalan Kecamatan Dempet, Pantura Cangkring, Trengguli-Mijen, dan Gajah-Dempet.
"Kami memerintahkan Dinas PU untuk mendata, daerah-daerah atau jalan-jalan yang lubang atau yang rusak efek dari banjir. Seperti mungkin Pantura, kemudian arah ke Merak, dari Dempet ke Merak, ataupun dari Cangkring, kemudian dari Trengguli, Gajah-Dempet," terangnya.
Ia menerangkan ruas jalan terdampak banjir terbagi dalam berbagai kewenangan wilayah. Yakni Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah. Kendati demikian Eisti akan mengusulkan semua jalan rusak untuk dibantu perbaikan akibat banjir.
"Itu karena memang ada yang kewenangan kita, ada yang kewenangan, tapi Bapak Presiden kemarin menginstruksikan untuk kita mengusulkan semuanya," terangnya.
"Semuanya kita usulkan terlebih dahulu. Kalau ada kewenangan kita yang memang tidak di-acc oleh pusat, kami akan menganggarkan dengan dengan APBD," sambungnya.
Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"
(aku/aku)