Jokowi Inginkan Produksi Pertanian Jateng Kembali Naik Peringkat 2 Nasional

Jokowi Inginkan Produksi Pertanian Jateng Kembali Naik Peringkat 2 Nasional

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 02 Jan 2024 19:51 WIB
Presiden Jokowi memberi arahan kepada 50 ribu petani se-Jawa Tengah yang hadir di halaman Gor Satria Purwokerto, Selasa (2/1/2024).
Presiden Jokowi memberi arahan kepada 50 ribu petani se-Jawa Tengah yang hadir di halaman Gor Satria Purwokerto, Selasa (2/1/2024). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut saat ini peringkat produksi pertanian di Jawa Tengah menurun. Namun dirinya tidak menyebutkan saat ini Provinsi Jateng menduduki peringkat berapa dalam hal produksi pertanian.

Oleh sebab itu, dirinya menargetkan produksi pertanian bisa kembali menduduki peringkat 2 secara nasional.

"Target kita Jawa Tengah karena produksinya sudah menurun, bisa kembali ke rangking kedua. Rangking kedua lagi kembali ke awal," kata Jokowi dalam sambutannya di hadapan 50 ribu petani se-Jateng di halaman GOR Satria Purwokerto, Selasa (2/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mencapai target tersebut, dirinya berjanji akan mengawal pendistribusian pupuk agar petani bisa panen dengan maksimal.

"Agar produktifitas kita naik kembali, urusan pupuk urusannya Pak Mentan dengan Dirut PT Pupuk Indonesia. Nanti saya cek. Saya kalau sudah ngomong seperti ini pasti saya cek di lapangan. Benar atau tidak apa yang disampaikan, siap atau tidak. Saya tidak mau mendapatkan laporan yang baik-baik saja tapi praktiknya tidak baik-baik saja," terangnya.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama juga disampaikan Menter Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya. Menurutnya produksi pertanian di Jateng dalam beberapa waktu ini menurun.

"Saya sudah 2 kali datang ke sini (Jateng). Yang pertama di Pekalongan yang kedua disini. Yang saya tahu produksi di Jateng itu menurun harus kembali ke nomor 2. Dan kita lanjutkan program sektor pertanian khususnya pupuk," jelasnya.

Pihaknya sebelum acara pertemuan dengan Presiden Jokowi juga sudah menggelar bazar pupuk murah. Dalam hal ini Kementan menggandeng PT Pupuk Indonesia.

"Tadi kami sudah ada pasar (murah) jual pupuk non subsidi diskon 50 persen khusus untuk petani yang datang. Kemudian pupuk subsidi ada bonus kalau beli 1 sak ada bonus 15 kg," ujarnya.

Saat ini ketersediaan pupuk pada awal tahun 2024 mencapai 1,7 juta ton. Amran menjelaskan sudah menyuplai ke berbagai distributor untuk para petani.

"Kami sudah 2 bulan keliling dan mengecek pupuk di Indonesia ada 1,7 juta ton. Kita siapkan di distributor pengecer dan seterusnya," ungkapnya.

Ia juga berjanji agar para petani tidak sulit untuk mendapatkan pupuk. Regulasi untuk pembelian pupuk juga akan dipermudah.

"Cara mengambilnya kita permudah, kalau kita permudah pasti produksi naik. Yang tidak punya kartu tani hanya menggunakan KTP cukup. Ini dari bapak presiden, saya tidak berani bicara kalau tidak ada perintah bapak presiden," tegasnya.

Menurutnya, ia juga sudah mencabut Permentan tahun 2020 nomor 10 yang dinilai menghambat pendistribusian pupuk untuk para petani. Hal ini juga dinilai menguntungkan petani yang ada di hutan dan desa-desa.

"Kemudian saudara kita yang di hutan atau desa itu juga mendapatkan jatah pupuk. Sebelumnya tidak dapat jatah pupuk subsidi, bibit dan benih. Sekarang Alhamdulillah kami sudah mencabut Permentan tahun 2020 nomor 10 yang bisa menghambat untuk mengambil pupuk oleh petani kita," pungkasnya.




(cln/ahr)


Hide Ads