Karangan Bunga untuk Relawan Ganjar Berjejer di RSUD Pandan Arang Boyolali

Karangan Bunga untuk Relawan Ganjar Berjejer di RSUD Pandan Arang Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 02 Jan 2024 18:45 WIB
Puluhan karangan bunga dukungan moral berjejer di depan gedung Merbabu RSUD Pandan Arang, Boyolali tempat relawan Ganjar korban penganiayaan oknum TNI dirawat.
Puluhan karangan bunga dukungan moral berjejer di depan gedung Merbabu RSUD Pandan Arang, Boyolali tempat relawan Ganjar korban penganiayaan oknum TNI dirawat. Foto: Jarmaji/detikJateng.
Boyolali -

Karangan bunga dukungan moral untuk relawan Ganjar-Mahfud, korban penganiayaan oknum TNI di RSUD Pandan Arang, Boyolali terus bertambah. Puluhan karangan bunga berjejer di depan gedung Merbabu, tempat mereka menjalani rawat inap.

Pantauan detikJateng, Selasa (2/1/2024), ada sekitar 30-an karangan bunga di depan gedung Merbabu itu. Karangan bunga itu dikirim dari berbagai organisasi relawan maupun pendukung calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pramowo-Mahfud MD.

Tampak, karangan bunga berjejer di kanan-kiri pintu masuk gedung bangsal perawatan untuk pasien rawat inap itu. Juga tampak ada di halaman depan gedung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, sebagian juga diletakkan di luar pagar depan gedung Merbabu. Ada di depan pintu pagar dan kanan kirinya.

Antara lain bertuliskan, "Semoga Cepat Sembuh Kawan Seperjuangan Ganjar Mahfud", "Semoga Lekas Sembuh, Turut Prihatin Atas Kekerasan Ini", Semoga Lekas Sembuh Bergerak Kembali Menangkan Ganjar Presiden 2024", "Kami Tidak Takut Untuk Menangkan Ganjar Mahfud".

ADVERTISEMENT
Puluhan karangan bunga dukungan moral berjejer di depan gedung Merbabu RSUD Pandan Arang, Boyolali tempat relawan Ganjar korban penganiayaan oknum TNI dirawat.Puluhan karangan bunga dukungan moral berjejer di depan gedung Merbabu RSUD Pandan Arang, Boyolali tempat relawan Ganjar korban penganiayaan oknum TNI dirawat. Foto: Jarmaji/detikJateng

Kemudian, ada juga karangan bunga dari Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar - Mahfud, Mohammad Arsjad Rasjid. Dengan kalimat "Cepat Sembuh Kita Ciptakan Kedamaian Pemilu untuk Kemenangan Ganjar Mahfud.

Penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud terjadi pada Sabtu (30/12/2023) lalu, usai mengikuti kampanye Ganjar Pranowo di Desa Bangsalan, Kecamatan Teras. Mereka dikeroyok oleh oknum anggota Yonif 408/Suhbrasta di depan Mako Kompi Senapan B itu.

Akibat kejadian itu, 7 orang mengalami luka-luka. Dua di antaranya harus opname di RSUD Pandan Arang, Boyolali. Yaitu Arif DivaRamandani (20), dan Slamet Andono (26),keduanya warga Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Hingga Selasa (2/1), dua korban tersebut masih menjalani perawatan di RSUD Pandan Arang. Bahkan, korban yang sebelumnya menjalani rawat jalan harus dirawat inap di rumah saki. Korban bernama Yanuar, warga Randusari, Teras, Boyolali kembali dibawa ke rumah sakit karena terjadi pendarahan lagi di matamya.

"Untuk Yanuar kemarin dari pihak keluarga, bapaknya, mengantarkan lagi ke rumah sakit (RSUD Pandan Arang), dikarenakan ada pendarahan lagi di matanya," kata Ketua DPC PDI Perjuangan, Boyolali, Susetya Kusuma DH, Selasa (2/1).

Puluhan karangan bunga dukungan moral berjejer di depan gedung Merbabu RSUD Pandan Arang, Boyolali tempat relawan Ganjar korban penganiayaan oknum TNI dirawat.Puluhan karangan bunga dukungan moral berjejer di depan gedung Merbabu RSUD Pandan Arang, Boyolali tempat relawan Ganjar korban penganiayaan oknum TNI dirawat. Foto: Jarmaji/detikJateng

Sehingga saat ada tiga korban yang dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali.

Diberitakan sebelumnya,Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, membenarkan adanya kejadian penganiayaan yang menimpa relawan Ganjar - Mahfud di depan Mako Yonif 408/Suhbrastha Boyolali.Kasus tersebut saat ini dalam penanganan Denpom IV/4 Surakarta.

"Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Suhbrastha," kata Dandim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo dalam konferensi pers di Makodim Boyolali, Minggu (31/1/2023).

Wiweko menjelaskan kronologi, motif dan latar belakang kejadian itu. Dari informasi yang diterima, bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Bermula suara bising dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong peserta kampanye yang melintas di depan Mako.




(apl/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads