Groundbreaking RS Kardiologi Emirat-Indonesia di Solo, Jokowi Dijadwalkan Hadir

Groundbreaking RS Kardiologi Emirat-Indonesia di Solo, Jokowi Dijadwalkan Hadir

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 16 Nov 2023 12:08 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (16/11/2023).
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (16/11/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan pemerintah Indonesia akan melakukan peletakan batu pertama Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia. Peletakan batu pertama rencananya dilakukan pada Kamis pekan depan di kawasan Solo Technopark.

"Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia peletakan batu pertamanya insyaallah tanggal 23 November," kata Sekda Solo, Ahyani usai rapat pembahasan peletakan batu pertama Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia di Balai Kota Solo, Kamis (16/11/2023).

Ahyani mengatakan acara peletakan batu pertama itu akan dihadiri Dubes UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri. Dari pihak pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dijadwalkan bisa hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insyaallah kalau Pak Presiden kerso rawuh (mau datang) ya Pak Presiden, kalau nggak bisa ya kementerian. Dari Dubes yang kemarin datang ke sini," ujar Ahyani.

Lebih lanjut, Ahyani mengatakan Pemerintah Kota Solo hanya bertugas mencarikan lahan untuk Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia. Sedangkan pengelolaan rumah sakit itu nantinya dari Kementerian Kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Masih dikomunikasikan dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan), karena itu sebenarnya itu lahannya sudah diserahkan ke Kemenkes, nanti yang mengelola dari sana (Kemenkes). Kita yang memfasilitasi saja," ucapnya.

Rencananya, rumah sakit khusus jantung itu akan terdiri dari tiga lantai dan memiliki 100 bed. Luas bangunannya 8.000 meter persegi.

"Target pembangunan kita 10 bulan selesai. Insyaallah tahun ini kita urus izin-izinnya juga karena izinnya harus melalui pusat, tipe A," jelas Ahyani.

Mengenai pengelolaan RS dan tenaga kesehatannya, Ahyani mengatakan masih akan menunggu proses transisi dari pembangunan.

"Pengelolaan akhirnya diserahkan ke Pemkot, cuman nanti masa transisinya dari Kemenkes dulu. (Tenaga kerja) Ya itu transisi lah nanti, kalau kita mampu dari kita juga nggak apa-apa," kata dia.

Ditanya soal anggaran pembangunan RS tersebut, Ahyani mengatakan pihak UEA tidak menyebutkan nominalnya.

"Mereka nggak bilang, jadi tidak disampaikan berapa anggaran, yang penting diserahkan bangunan. Ya hibah, sama hibah seperti Masjid Sheikh Zayed," pungkas Ahyani.




(dil/rih)


Hide Ads