Sepinya pembeli di toko kaset Kurnia Ilahi di Solo membuat pemiliknya harus banting setir. Mereka kini membuka warung sate Padang di toko kasetnya.
Pantauan detikJateng, di depan toko kaset itu terdapat gerobak dan alat pemanggang sate. Di bawah papan nama toko kaset Kurnia Ilahi terdapat spanduk bertulisan Sate Padang Pasar Pon.
Masuk ke dalam, tampak ada tiga meja buat pembeli sate. Dulunya, tempat itu dipadati oleh rak tumpukan kaset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Generasi ketiga toko kaset Kurnia Ilahi, Rizky Ilahi mengatakan baru tiga bulan berjualan sate Padang. Dia mengaku tidak bisa mengandalkan hasil dari penjualan kaset.
"Ini baru tiga bulan berjualan (sate). Ini cuma menghabiskan stok (kaset) aja jualannya," kata Rizky saat ditemui di lokasi, Kamis (12/10/2023).
Menurutnya, usaha dagang kaset sudah tidak laku. Tidak setiap hari ada pembelinya.
![]() |
"Kalau mengandalkan ini (kaset) nggak jalan, nggak setiap hari ada yang beli. Kemari nggak ada yang beli (kaset)," ucapnya.
Pada era kaset masih berjaya, Rizky mengaku bisa mendapat penghasilan bersih sekitar Rp 5 juta per bulan.
"Sedihnya karena nggak banyak peminat lagi, nggak ada yang nyari lagi. Kalau kaset pita ada yang nyari, tapi dikit. Dulu bisa dapat Rp 5 juta, sekarang laku aja tidak," pungkasnya.
Untuk diketahui, toko kaset Kurnia Ilahi sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Awalnya toko itu bernama Harapan Musik. Toko ini beralamat di Jalan Diponegoro No 3, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari.
Toko kaset itu awalnya didirikan oleh Ridwan Asin tahun 1970-an. Lalu dilanjutkan oleh sang anak yakni Rahmad Ridwan pada tahun 1980-an dan sekarang generasi ketiga yakni Rizky Ilahi yang menjaga toko kaset tersebut.
(dil/rih)