Toko kaset bukanlah bisnis yang menjanjikan di tengah era musik serba digital saat ini. Meskipun toko kaset sudah langka karena banyak toko kaset gulung tikar, tetapi toko kaset Bonanza Klaten masih tetap eksis melayani pembeli.
Menempati ruangan berukuran sekitar 2,5 x 8 meter di tepi jalan Bhayangkara I no 35, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, toko Bonanza tak tampak seperti toko kaset. Hanya ada spanduk bertuliskan Bonanza dihias gambar saksofon tanpa tulisan toko kaset di depan ruko yang lebih mirip garasi itu.
Di depan pintu ruko terdapat papan pangkalan gas LPG dan beberapa tabung gas kosong. Namun begitu masuk ke lorong toko, puluhan atau mungkin ratusan koleksi kaset dan compact disc (CD) terpajang di raknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaset dan CD grup band maupun penyanyi solo dalam maupun luar negeri dari era tahun 1970 an sampai 2000 an masih terawat dengan baik. Dari genre rock, klasik, pop, bahkan beberapa kaset musik tradisional seperti karawitan sampai tayub masih terlihat.
Meskipun kini terlihat sederhana, tapi siapa sangka toko kaset itu pernah mengalami masa kejayaan musik analog (rekaman) tahun 1993. Bahkan omzet penjualan mencapai Rp 100 juta per bulan saat menempati ruko di Plaza Klaten Jalan Pemuda.
"Omset dulu bisa sampai Rp 100 juta sebulan. Misalnya grup Dewa, Sheila on 7 dan lainnya kita tidak cuma stok 10 buah tapi bisa 500 buah, itu kadang satu Minggu sudah habis," ungkap pemilik Bonanza, Kris Handayani Debora Widiyati (60) kepada detikJateng di toko, Selasa (3/10/2023) siang.
Menurut Kris yang akrab dipanggil Cris Debora itu, toko kaset miliknya itu dirintis pada tahun 1993 di Plaza Klaten setelah kakaknya sukses merintis di Cirebon dan di Klaten dikelola dirinya. Menempati toko di Plaza Klaten selama 30 tahun.
"Di Plaza Klaten sudah 30 tahun dari 1993 sampai 2023, pas habis hak guna bangunan (HGB) nya kita pindah ke sini. Baru saja Januari kemarin, saya rehab garasi rumah ini," tutur Kris.
Otomatis, kata Kris, stok kaset dan CD di tokonya saat ini rata - rata berumur 30 tahun. Stok itu merupakan sisa stok tahun 1990 an karena dulu tidak mungkin stok kaset dan CD cuma 10 buah.
"Stok waktu itu kan tidak mungkin cuma 10 buah tapi ada ratusan sehingga masih tersisa sampai hari ini. Kita puji syukur sampai sekarang masih bertahan," kata Kris.
![]() |
Menurut Kris, saat krisis ekonomi tahun 1998 tokonya juga masih tetap bertahan. Tetapi mulai tahun 2000 ke atas, kaset dan CD mulai surut peminatnya setelah digitalisasi musik dari flashdisk sampai YouTube.
"Kaset, perusahaan kaset mulai pada kukut (tutup) karena ada flashdisk. Tapi mulai benar - benar surut, hancur itu saat ada pandemi COVID-19, ada COVID orang pindah ke HP yang musik apa saja ada, " papar Kris.
Kris mengatakan meskipun tidak lagi mengalami masa kejayaan, tokonya masih bertahan dengan stok lama. Saat ini stok kaset masih ada 200 an kaset.
"Stok kaset kalau sekarang masih 200 an lebih karena sudah tidak produksi. Tapi untuk CD kadang kita minta import untuk grup band besar, CD lokal sudah susah karena perusahaan rekaman juga cuma menghabiskan stok," sebut Kris.
Selengkapnya baca halaman berikutnya
Untuk pembelinya saat ini, imbuh Kris, mayoritas berasal dari kalangan penikmat musik dan kolektor yang mencari fisik kaset atau CD. Harganya juga masih relatif murah karena di harga Rp 20.000- Rp 27.000.
"Harga Rp 20.000- Rp 27.000 tapi kemarin untuk koleksi sendiri sempat ada yang terjual Rp 150.000. Untuk online ya ditambah ongkos kirim dan semua asli," sambung Kris.
Pembeli di tokonya, ujar Kris, berasal dari Klaten maupun berbagai kota di luar Kabupaten Klaten. Ada dari Yogyakarta sampai Surabaya dan Jakarta.
![]() |
"Banyak, sekarang kita kan juga melayani online. Dari Solo, Boyolali, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya bahkan ada dari Sulawesi," pungkas Kris.
Eko Hari, warga Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah mengatakan toko kaset itu ada sejak lama. Dulunya di Plaza Klaten tokonya.
"Toko kaset Bonanza itu beda RW dengan tempat saya. Setahu saya dulu itu jualannya di matahari Plaza Klaten terus pindah,'' ungkap Eko kepada detikJateng.
Simak Video "Video: Fadli Zon akan Buat Ensiklopedia Kaset dan Piringan Hitam"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)