"Harga beras kalau di tingkat konsumen itu sekitar Rp 14 ribu sampai Rp 16 ribu per kilo, tergantung kualitas beras," kata Serikat Petani Pati, Kamelan kepada detikJateng, Sabtu (30/9/2023).
Dia mengatakan kenaikan harga beras tersebut termahal dalam kurun waktu sekitar 10 tahun belakangan. Padahal, menurutnya, harga normal beras di pasaran sekitar Rp 9 ribu per kilo.
"HET itu pemerintah sekitar Rp 9 ribu, ini pertama karena suplai petani berkurang karena ini kemarau panjang, panennya memang berkurang," jelasnya.
Kamelan menduga kenaikan harga beras disebabkan karena musim kemarau. Hal ini juga dialami petani di Pati yang tidak panen padi karena lahan sawahnya kekeringan.
"Ketika petani tidak panen barang tidak ada, harganya naik, untuk di tingkat penggilingan juga mengikuti," ungkapnya.
Kamelan menyebut harga gabah di tingkat petani sekitar Rp 7 ribu sampai 9 ribu per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan karena sebelumnya Rp 5 ribu per kilo. Kamelan memperkirakan harga beras terus mengalami kenaikan seiring musim kemarau masih berlanjut.
"Sedangkan untuk gabah sampai Rp 9 ribu per kilo, kalau sekarang Rp 7.500 per kilo tingkat petani. Sebelumnya Rp 5 ribu," jelasnya.
Salah satu petani di Desa Jambean Kidul, Kardi (55) mengatakan harga beras di tingkat petani mencapai Rp 11 ribu per kilo. Sedangkan gabah sekitar Rp 7 ribu dari yang semula Rp 6 ribu per kilo.
"Per kilo Rp 11 ribu, terhitung mahal, biasanya Rp 9 ribu, biasanya keadaan gabah tinggi, gabah Rp 7.500 per kilo, biasanya Rp 6 ribu per kilo," ungkap Kardi.
Kardi menyebut jumlah gabah yang dihasilkan petani mulai berkurang karena musim kemarau. Jumlah gabah di tempat penggilingannya pun kini hanya sekitar 10 ton gabah. Padahal saat musim panen bisa mencapai 30 ton.
"Gabah di sini banyak berkurang, karena petani musim kemarau tidak panen, biasanya ada 20 ton 30 ton, sekarang paling 10 ton, kan sudah kemarau panjang," tambah dia.
Sementara itu dalam keterangan resminya, Pemkab Pati mengaku telah memantau harga kebutuhan pokok masyarakat di Pati. Harga beras kualitas medium sekitar Rp 13-14 ribu per kilogram, sedangkan untuk kualitas premium Rp 15-16 ribu per kilogram.
Padahal HET di Pulau Jawa, untuk harga beras medium adalah Rp 10,9 ribu per kilo, sedangkan premium Rp 12,9 ribu per kilo.
"Memang ada sedikit kenaikan akan tetapi prinsipnya tidak ada masalah, karena masih dalam batas-batas yang wajar," jelas Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dalam keterangan tertulis.
(ams/ams)