Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memantau harga bahan pokok di Pasar Johar Semarang. Dari pantauannya, Zulhas menyebut harga beras yang masih naik dan solusinya terus diupayakan.
Zulhas yang didampingi Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana berkeliling sekaligus berbelanja ke setiap toko yang dikunjungi. Barang yang dibeli mulai dari beras, minyak, daging ayam hingga daging sapi. Belanjaannya itu kemudian dibagikan ke pengunjung pasar.
Dia menyebut saat membagikan sembako, beras menjadi yang paling diminati warga. Harganya terbilang masih tinggi. Meski begitu, menurutnya beras di Semarang masih lebih murah dibanding daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang beras tadi kelihatan berebut. Daging ayam nggak berebut, daging sapi nggak berebut, beras berebut," kata Zulhas di pasar Johar, Selasa (26/9/2023).
"Kenapa harga beras tinggi, masih ada masalah. Tapi bansos jalan, pasar murah jalan," imbuhnya.
Zulhas pun mengaku berbelanja menjadi triknya untuk memantau harga. Hal ini untuk membuat pedagang maupun pengunjung pasar senang.
"Kalau kita datang harus membuat orang bahagia. Kalau Mendag datang, dirjen, gubernur, cuma ngacak-ngacak pasar, orang marah. Jadi kita harus belanja, beli bawangnya, ayamnya, sayurnya. Yang dagang seneng, ngecek harga dapet tapi yang dagang juga seneng, nggak terganggu," tegasnya.
Usai memantau harga sembako di Pasar Johar, Zulhas membuka pasar murah di kantor Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jawa Tengah di Jalan Singosari Raya Kota Semarang. Di sana beras dan minyak goreng yang seharusnya dijual murah digratiskan oleh Zulhas dan pengurus Muhammadiyah. Ada 600 paket yang dibagikan.
"Semua (Pengurus Muhammadiyah Jateng) patungan, beras, minyak goreng gratis. Terima kasih ke Pak Ketua (Ketua PWM Jateng). Tertib semua kebagian," ujar Zulhas.
Zulhas menjelaskan pasar murah dan pembagian beras terus dilakukan pemerintah karena harga beras masih naik. Di Pasar Johar sendiri harga beras Ramos Rp 65 ribu per 5 kg dari harga sebelumnya Rp 60 ribu. Sementara harga kebutuhan lainnya disebut para pedagang cukup stabil.
"Untuk menghadapi gejolak harga beras ada yang kita lakukan pertama, pasar murah, kedua bansos 10 kg dipercepat. Hari ini kita pasar murah kerja sama pimpinan wilayah Muhammadiyah, dan nanti akan kerja sama di seluruh Jateng. Di mana saja yang jadi tuan rumah, kita akan sangat gembira, karena seluruh program bisa sukses, ada dua yang bisa kita lakukan. Kalau didukung Muhammadiyah dan NU cepat teratasi. Makanya kita selalu dengan dua itu," jelas Ketum PAN ini.
(ams/apl)