Unik! Belanja di Pasar Ndoro Bei Demak, Pengunjung 'Diajak' ke Abad 18

Unik! Belanja di Pasar Ndoro Bei Demak, Pengunjung 'Diajak' ke Abad 18

Mochamad Saifudin - detikJateng
Sabtu, 23 Sep 2023 19:36 WIB
Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023).
Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng.
Demak -

Di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak ada sebuah pasar yang cukup unit. Pasar tersebut bernama Pasar Ndoro Bei. Pasar itu ada di halaman Pendopo Notobratan Kelurahan Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Berbeda dengan pasar pada umumnya yang menyediakan berbagai jenis bahan makanan kekinian. Pasar Ndoro Bei menjajakan jajanan atau kuliner khas Demak abad ke-18. Tidak hanya menyediakan berbagai makanan jadul, pasar ini juga menggunakan alat transaksi abad ke-18 yakni berupa kepeng.

Bagi pengunjung yang ingin berbelanja, panitia menyediakan replika koin pecahan satu kepeng dari kayu. Pengunjung bisa menukarkannya untuk satu kepengnya Rp 5.000.Setiap warung sudah ada keterangan harga makanannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya kopi poro seharga 2k yang berarti 2 kepeng, nasi ndoreng 2k, dan sebagainya.Selain itu makanan jadul penyajiannya pun juga dari alat tradisional. Atribut pakaian yang dikenakan penjualnya pun mengenakan busana tradisional Jawa.

Seperti halnya nasi liwet dibungkus dengan daun jati, tempat dari kolang kaling kluwung juga terbuat dari mangkuk tanah liat, dan sebagainya.

ADVERTISEMENT
Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023).Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng

Pasar tersebut terselenggara hanya dua hari yaitu Sabtu dan Minggu (23-24/9) mulai pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Ketua Sanggar Tari Padma Baswara, Ika Febriani Laksana Ningtyas, mengatakan keberadaan pasar ini salah satunya untuk mengenalkan makanan tradisional kepada para generasi penerus.

"Maksud Pasar Ndoro Bei ini sebenarnya ingin mengenalkan pada generasi muda mungkin sudah sangat jauh sekali. Dia tidak mengenal makanan makanan tradisional. Akhirnya mereka tidak mengenal makanan-makanan yang asli dari sini itu seperti apa. Dan juga mengenalkan kepada masyarakat sosok Ndoro Bei ini seperti apa. Selama ini Ndoro Bei kita hanya tahu dalam lagu-lagu," ujar Ika di lokasi, Sabtu (23/9/2023).

Ika juga mengatakan, di Pasar Ndoro Bei ada kuliner khas Ndalem Kadilangu yaitu Kopi Poro. Selain itu ada juga makanan jadul lain, kolang kaling kluwung, es tape, lupis, nasi kuning, nasi liwet dan sebagainya.

Nama Ndoro Bei, lanjut Ika, merupakan sosok kepala perdikan terakhir di wilayah Kadilangu yang diangkat pada 1885. Kemudian tahun tersebut menjadi konsep pasar agar mengenalkan masyarakat kepada sosok tersebut.

"Nama Ndoro Bei ini diambil dari Eyang Ngabehi Notosubroto. Beliau adalah sosok perdikan terakhir di Kadilangu. Beliau diangkat tahun 1885. Kenapa konsep pasarnya 1800 bertepatan dengan beliau diangkat menjadi kepala perdikan," terangnya.

Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023).Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng

Ika menambahkan, makanan jadul tersebut terbuat dari bahan alami dan menggunakan cara tradisional. Seperti halnya beberapa es yang terbuat dari daun secang.

"Beberapa es di sini dibuat dari rempah. Biasanya es dibuat dari sirup tapi ini bahannya dari daun secang," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Ia berharap ke depan Pasar Ndoro Bei bisa terselenggara sebulan sekali. Menurutnya animo masyarakat sangat tinggi untuk berkunjung di even tersebut.

"Karena animo masyarakat sangat tinggi, ke depan saya berharap pasar Ndoro Bei bisa dilaksanakan setiap selapan, sebulan sekali. mungkin Sabtu Wage, Sabtu Pon seperti itu," ujarnya.

"Bulan kemarin masyarakat banyak yang datang telat atau kecele. Kita buka sampai jam 12.00 WIB ternyata setelah zuhur masih banyak yang datang," imbuhnya.

Sementara itu satu pengunjung dari Desa Betokan Kecamatan Demak, Sri Eka Darmawati (31), datang karena penasaran dengan even tersebut. Ia merasa terkesan dengan pasar tersebut.

"Datang ke sini pengen melihat pasar zaman dulu. Menarik, unik karena awalnya pikir saya bayarnya pakai uang ternyata pakai keping itu karena gak tahu," terangnya.

Ia berharap ke depan semakin banyak lagi jajanan jadul yang tersaji di pasar tersebut. "Kesannya bagus pokoknya. Masukannya mungkin perbanyak lagi menu jajanannya," terangnya.

Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023).Pasar Ndoro Bei kenalkan pengunjung pusat jajanan atau kuliner abad 18, Sabtu (23/9/2023). Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng


Simak Video "Video: Viral Guru SMP di Demak Tendang Kepala Muridnya, Polisi Turun Tangan"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads