Mentan Sebut El Nino Berdampak ke Produksi Pangan, Tapi Tidak Tinggi

Mentan Sebut El Nino Berdampak ke Produksi Pangan, Tapi Tidak Tinggi

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 22 Sep 2023 21:45 WIB
Menteri ertanian Syahrul Yasin Limpo di Boyolali, Jumat (22/9/2023).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Boyolali, Jumat (22/9/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan El Nino yang melanda wilayah Indonesia saat ini berdampak berkurangnya produksi padi. Namun, dampak tersebut belum sampai pada tingkat tinggi.

Syahrul mengatakan, dalam menghadapi EL Nino yang berdampak terjadi kemarau panjang itu adalah bagaimana bahan makanan untuk masyarakat tetap tersedia. Hal itu juga yang diperintahkan Presiden Joko Widodo kepada para seluruh jajaran menteri dan pemerintah.

"Kita menghadapi El Nino semua langkah-langkah yang kita ambil ini adalah memperkuat upaya-upaya kita untuk maksimal, bahwa El Nino boleh datang tapi makanan rakyat insyaallah tetap kita persiapkan, seperti apa yang menjadi perintah bapak Presiden kepada seluruh jajaran menteri dan jajaran pemerintah yang ada," kata Syahrul di Boyolali, Jumat (22/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, dampak El Nino diklasifikasi dalam tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Yang terjadi saat ini, kata Syahrul, baru di tingkat rendah sampai sedang. Di tingkatan ini, berkurangnya produksi beras bisa mencapai 380 ribu ton.

"Hari ini El Nino itu baru sampai tingkat rendah sampai sedang. Belum sampai tingkat tinggi. Nah dari analisa data kita, kalau dia rendah sampai sedang kurang lebih kekurangannya, dampaknya bisa berakibat 380 ribu ton beras karena kekurangan air. Kalau sampai tingkat tertinggi adalah 1,2 juta ton," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Syahrul menyatakan, untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, Kementan telah menyiapkan lahan untuk tanaman padi sampai 500 ribu hektare. Tersebar di 6 wilayah, yakni Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

"Kemudian empat penyangganya, Banten, Kalimantan Selatan, NTB, dan Lampung. Kita berharap, ini berproses sekarang ini penanamannya sudah 210," tegas dia.

"Neraca kami sesuai dengan data yang ada cukup, tetapi importasi juga masuk. Kita tidak boleh spekulasi dengan itu dan setiap waktu seperti apa kebijakan Negara untuk cadangan agar juga bisa menetralisasi berbagai masalah menyangkut beras termasuk harga, tentu saja importasi menjadi penetralan yang ada. Dan kita yakin bahwa langkah itu mudah-mudahan bisa memperkecil kalau toh terjadi dampak-dampak dari El Nino yang ada," ujarnya.




(ahr/rih)


Hide Ads