Stok Langka Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban di Sleman Naik Segini

Stok Langka Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban di Sleman Naik Segini

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 12 Jun 2023 11:39 WIB
Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6/2022). Pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6/2022). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Andreas Fitri Atmoko
Sleman -

Menjelang Idul Adha, Kabupaten Sleman mengalami permasalahan kurangnya stok hewan kurban. Hal ini berimbas pada naiknya harga sapi, kambing, dan domba di Sleman.

Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman mencatat kenaikan harga hewan kurban itu mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Meski demikian, DP3 Sleman menyebut kenaikan harga itu masih wajar.

"Menjelang Idul Adha harga hewan kurban biasanya mengalami kenaikan. Sapi naik sebanyak Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Kambing serta domba naik sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta," kata Kepala DP3 Sleman, Suparmono saat dihubungi wartawan, Senin (12/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suparmono melanjutkan, pada kurban tahun ini Sleman mengalami permasalahan kurangnya stok hewan. Kekurangannya mencapai ribuan ekor.

"Ketersediaan hewan di Kabupaten Sleman belum dapat memenuhi kebutuhan, baik berupa ternak sapi, kambing, maupun domba," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data dinas untuk kurban tahun ini, kebutuhan sapi di Sleman mencapai 9.150 ekor dan baru tersedia 3.690 ekor. Adapun kebutuhan kambing mencapai 2.500 ekor dan baru tersedia 2.118 ekor. Sedangkan kebutuhan domba sekitar 9.700 ekor dan baru tersedia 5.845 ekor.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pemkab Sleman mendatangkan ternak dari daerah luar. Sapi biasanya didatangkan dari Bali, Madura, dan kabupaten sekitar Sleman baik dari DIY atau Jawa Tengah.

"Kambing dan domba banyak dimasukkan dari Jawa Barat dan Jawa Timur, juga dari kabupaten sekitar di wilayah DIY," ujar Suparmono.

Di sisi lain, Dinas Pertanian Sleman juga mewaspadai adanya penularan penyakit pada ternak. Mengingat lalu lintas ternak yang cukup tinggi dari berbagai daerah.

Oleh karena itu, pihaknya memperketat pengawasan di pasar hewan sekaligus melakukan edukasi di pasar hewan maupun di pinggir-pinggir jalan.

"Hewan harus sehat, dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal. Sertifikat pengeluaran ternak dari Balai Karantina Pertanian setempat apabila ternak dari luar Jawa. Ternak telah dipasang Ear tag. Surat Keterangan ternak sudah divaksin PMK minimal dosis 1," pungkasnya.




(dil/apl)


Hide Ads