Lapak hewan kurban mulai menjamur dua pekan sebelum Idul Adha di sejumlah titik strategis Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Para pedagang memanfaatkan momen ini dengan membuka lapak langsung di pinggir jalan dan memasarkan secara daring.
Yandi, salah satu pedagang hewan kurban di Jalan Gajah Mada, Jempong, Sekarbela, telah membuka lapaknya sejak empat hari lalu. Hingga kini, ia telah menjual enam ekor hewan kurban (lima kambing dan satu sapi).
"Alhamdulillah sudah ada yang laku. Ada yang hewan kurbannya dititipkan dulu, ada juga yang langsung dibawa pulang," kata Yandi saat diwawancarai detikBali, Rabu (21/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut harga kambing yang dijualnya antara Rp 2 juta hingga Rp 4,5 juta per ekor saat Idul Adha. Sedangkan harga sapi dibanderol antara Rp 11 juta hingga Rp 15 juta per ekor.
Mayoritas pembelinya adalah pelanggan lama yang kerap kembali untuk membeli hewan kurban di lapaknya. Menurutnya, puncak pembelian biasanya terjadi tujuh hari menjelang Idul Adha. Ia pun tidak akan memanfaatkan ramainya pembeli untuk menggetok harga hewan kurban.
"Sama kayak tahun sebelumnya, ramai pembeli itu kalau sudah H-7 Idul Adha," ujarnya.
Sementara itu, pedagang lain bernama Suhaili yang membuka lapak di Jalan Lingkar Selatan, Sekarbela, memilih fokus menjual kambing. Tahun ini, ia menyediakan sekitar 50 ekor kambing dengan harga antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, tergantung bobot hewan.
"Kalau kambing pasti cepat laku. Saya lihat dari tahun-tahun sebelumnya, jadi tahun ini saya fokus jual kambing saja," kata Suhaili pada detikBali, Rabu.
Suhaili menyebut kambing jualannya sudah ada yang membeli meskipun baru membuka lapak. Ia berharap kambingnya habis terjual.
"Semoga tahun ini bisa laku semua, bisa untung dan balik modal," pungkasnya.
(nor/iws)