Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPJN Jateng DIY) Wida Nurfaida menyebut masih ada 100 kilometer jalan nasional yang masih rusak. Jalan rusak kebanyakan berada di Pantura Jateng.
"Jadi Pantura ini menurut saya karena memang layanan umur sudah habis jadi kami mohon dukungannya, pasti macet, iya. Tapi kami meyakini kalau sampai 2024 Pantura bisa selesai yang menjadi tugas-tugas kami, kemantapan bisa jauh lebih tinggi," ujarnya saat jumpa pers di Tembalang, Semarang, Kamis (6/4/2023).
Berdasar data yang disampaikannya, dari ruas sepanjang 1.769,103 kilometer ada 100,72 kilometer yang masuk kategori tidak mantap. Sedangkan dari sisi kerusakan, 93,82 kilometer tercatat rusak ringan dan 6,9 kilometer tercatat rusak berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pihaknya fokus dengan perbaikan lubang-lubang jalan untuk menyambut para pemudik yang melintas. Lalu, perbaikan rekonstruksi jalan akan dilaksanakan setelah masa arus mudik dan arus balik.
![]() |
Nurfaida menargetkan antara akhir 2023 hingga awal 2024 perbaikan rekonstruksi jalan akan selesai.
"Pantura menjadi prioritas utama kami, harus tidak ada lubang, kami upayakan tidak ada lubang. Kami memperhatikan beautifikasi juga kebersihan, pengecatan marka, dan juga di median jadi itu yang kami upayakan," ujarnya.
Lokasi Jalan Rusak di Pantura
Kepala Bidang Preservasi 1 BBPJN Jateng-DIY Iqbal Moch Tahmer menjelaskan beberapa ruas jalan yang masih rusak. Dia menyebut kerusakan jalan ada di Jalan Pantura bagian barat dan timur.
"Kondisi yang belum mantap di wilayah Jateng-DIY sepanjang 100,72 km itu lebih banyak di Pantura untuk di Pantura barat titik terbesar ada di sekitar lingkar Plered, dan Bogowono dan tahun ini sudah ada paket memang targetnya baru 1,58 km yang di Plered tapi nanti ada program lanjutan untuk di situ," katanya.
Kemudian, di bagian timur, kerusakan terparah ada di Batangan, Pati dan jalur Pantura di Rembang hingga perbatasan Jawa Timur. Dia juga menjelaskan akan ada program perbaikan jalan di Lingkar Kudus dan Lingkar Pati yang ditargetkan selesai tahun 2024.
"Di lintas Pantura timur itu yang rusak berat terutama di wilayah Batangan itu sepanjang 5 kilo itu yang memang tahun ini harus dikerjakan selanjutnya arah itu sama di daerah Rembang perbatasan Jawa Timur," lanjutnya.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya...
Beberapa Ruas Jalan Kurang Penerangan
Iqbal juga menyebut bahwa beberapa ruas jalan masih kurang penerangan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPTD Jateng untuk mengatasi hal itu.
"Dari mulai Tegal sampai Pemalang itu masih gelap saya tanya ternyata masuk di kontrak, seingat saya yang agak gelap juga di Lingkar Pemalang itu agak minim, itu yang Pantura," katanya.
Kemudian, beberapa ruas di jalur selatan juga masih kurang penerangan. Namun, dia menyebut Kementerian Perhubungan sudah menganggarkan untuk pemberian lampu dan dimungkinkan sudah terpasang saat arus mudik tiba.
"Kalau selatan informasinya mereka sudah minta penanganan dari Kementerian Perhubungan dalam hal ini (Ditjen) Perhubungan Darat, Direktur Lalu Lintas kemarin memerintahkan BPTD untuk pemasangan lampu penerangan di lintas selatan Jawa Tengah," pungkasnya.