Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah di awal tahun 2023 sudah memusnahkan uang senilai Rp 57,4 miliar. Uang itu dimusnahkan karena lusuh, rusak, atau tidak layak edar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan uang yang terus berputar berpotensi akan lusuh dan di BI punya tugas untuk melakukan penarikan uang lusuh untuk kemudian dihancurkan.
"Misal uang yang berputar di pasar atau tempat penjualan ikan, kan kena air kemudian jadi lusuh. Di BI juga punya tugas menarik uang lusuh atau yang tidak layak edar," kata Rahmat dalam acara Capacity Building di Salatiga, Jumat (10/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dua bulan terakhir yaitu Januari hingga Februari 2023, Rahmat menjelaskan dalam program clean money policy, puluhan miliar uang yang lusuh atau rusak ditarik baik dari kegiatan kas keliling atau penukaran uang.
"Selama periode bulan Januari hingga Februari 2023, jumlah uang rusak yang ditarik Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah yaitu Rp 57,4 miliar," jelasnya.
BI memiliki kriteria tingkat kelusuhan atau kerusakan yaitu soil level yang menentukan apakah uang tersebut masih layak edar. Total ada 16 level untuk soil level. Makin kecil levelnya artinya makin tidak layak edar. Uang lusuh yang ditukar itu biasanya diperoleh dari warga yang menukarkan atau dari penyortiran yang dilakukan pihak bank.
"Jadi ada Soil Level, toleransinya ada yang sampai level 10. Pada intinya kalau sudah susah dilihat keasliannya dengan 3D, dilihat, diraba, diterawang. Kalau rusak, ditarik, kemudian dihancurkan," katanya.
Terkait uang rusak seperti sobek, terbakar, atau dimakan rayap, ada syaratnya jika ingin ditukarkan. Rahmat menjelaskan penukaran bisa dilakukan di bank manapun asalkan dua per tiga bagian uang masih bisa teridentifikasi sehingga terlihat keasliannya.
"Kalau sobek, sobekannya dibawa. Kalau terbakar misalnya, masih ada sisanya dua per tiga. Kalau dimakan rayap seperti kejadian di Solo, sisanya dibawa termasuk serbuknya. Ini bisa ditukarkan," jelas Rahmat.
Selain itu Rahmat juga menjelaskan soal peredaran uang yang keluar atau outflow dari BI Jawa Tengah pada bulan Januari hingga Februari 2023 yaitu mencapai Rp 2,5 triliun. Sedangkan inflow atau uang masuk ke BI Jawa Tengah mencapai Rp 8,1 triliun. Artinya BI Jawa Tengah mengalami net inflow Rp 5,5 triliun.
(apl/dil)