Usai Lahan Terendam Banjir, Petani Bawang Brebes Sambat Harga Bibit Mahal

Usai Lahan Terendam Banjir, Petani Bawang Brebes Sambat Harga Bibit Mahal

Imam Suripto - detikJateng
Senin, 06 Mar 2023 17:20 WIB
Petani bawang merah di Brebes memanen tanamannya yang sempat terendam banjir, Senin (6/2/2023).
Petani bawang merah di Brebes memanen tanamannya yang sempat terendam banjir, Senin (6/3/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Para petani bawang merah di Brebes mengeluhkan kemalangannya yang menimpa berkali-kali. Usai merugi lantaran tanamannya terendam banjir, mereka harus menghadapi harga bibit bawang merah yang melambung.

Ribad (60) petani bawang asal Krasak, Brebes, mengatakan saat ini dirinya dalam keadaan sangat terpuruk. Lahan bawang seluas seperempat hektare terendam banjir. Alih-alih dapat untung, Ribad mengaku rugi puluhan juta rupiah.

"Tanaman seluas seperempat hektare kebanjiran kemarin, padahal sudah umur 40 hari. Hari ini saya cabut (panen) meski belum umur, daripada mati. Rencana dijual bantingan kalau laku," ungkap Ribad ditemui saat memanen bawang, Senin (6/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika harga normal Rp 24 ribu per kilo, hasil panen milik Ribad ini diprediksi bakal laku hanya Rp 10-12 ribu per kilo. Selain belum cukup umur, bawang yang terdampak banjir tidak akan bertahan lama, sehingga harganya jatuh.

Ibad mengaku sebenarnya ingin kembali menanam bawang pada Maret ini. Namun sepertinya rencana Ribad tidak akan terealisasi karena tidak memiliki biaya membeli bibit. Terlebih, sejak sekitar setengah bulan lalu, harga benih sudah naik dari Rp 37 ribu per kilo menjadi Rp 45 ribu.

ADVERTISEMENT

"Pas merugi kena banjir, harga bibit mahal dan susah dapatnya. Sekarang Rp 45 ribu, padahal dua minggu kemarin hanya Rp 37 ribu. Sebenarnya pengin tanam bawang lagi, tapi tidak ada biaya," terang petani ini.

Dia memprediksi, harga bibit bawang merah akan terus naik sampai Rp 50 ribu per kg. Menurutnya, saat ini sudah mulai masa tanam bawang pascapanen padi. Sehingga kebutuhan benih bawang dipastikan akan melonjak.

"Kalau dilihat seperti tahun tahun lalu, setiap masuk masa tanam bawang akan butuh bibit dalam jumlah banyak. Kalau diperkirakan bisa nanti tembus Rp 50 ribu," ujar Ribad menambahkan.

Keluhan soal bibit juga disampaikan Kasirun (51) asal Desa Lembarawa, Kecamatan Brebes.

"Saya modalnya pas-pasan. Saya sewa lahan terus tak (saya) tanami bawang merah. Mau mulai tanam, lho bibit kok mahal. Itu pun susah untuk membelinya," tutur Kasirun.

Tanggapan Dinas Pertanian Brebes baca halaman berikutnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes, Yulia Hendrawati stok bibit bawang merah sampai saat ini masih terbilang aman. Yulia menyebut, saat ini ada 600 ton yang tersimpan di gudang dan siap diedarkan.

Jika ternyata masih kurang, menurut Yulia, pihaknya akan berkoordinasi dengan sentra-sentra bawang merah di luar Brebes agar mendatangkan benih bawang.

"Bibit bawang sebenarnya masih aman. Kemarin saya cek ada stok 600 ton. Kalaupun nanti masih kurang akan kami datangkan dari luar daerah penghasil bawang. Yang penting, bibit harus tersedia biar petani bisa menanam bawang," tandasnya.

Perihal harga benih yang dikeluhkan petani, Yulia mengakui saat ini memang sudah di atas Rp 40 ribu.

"Untuk saat ini memang harganya mulai naik di atas Rp 40 ribu. Tapi kalau memang dirasa terjadi kelangkaan bibit, maka akan diputuskan untuk impor bibit. Kalau tidak impor bibit justru nanti petani kekurangan bawang merah konsumsi, karena banyak petani yang tidak tanam," jelas Yulia.

Halaman 2 dari 2
(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads