Harga bahan pokok seperti minyak goreng dan beras di Pasar Beringharjo, Kota Jogja mengalami kenaikan. Keberadaan minyak goreng merek MinyaKita pun langka alias susah ditemui.
Salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, Surati (62) menyebut kelangkaan MinyaKita sudah hampir sebulan ini. Surati tidak tahu penyebab kelangkaan pasokan MinyaKita. Distributor menjanjikan akan mengirim barang, tapi nihil hingga kini.
"Sudah meh (hampir) satu bulan nggak ada MinyaKita, (sejak) Januari," kata Surati saat ditemui wartawan di lapaknya, Selasa (7/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya cuma nggak ada. Terus (sempat) ada, tapi nyatane (nyatanya) belum dikirim. 'Sesok nek ono tak kirim' (besok kalau ada dikirim), cuma gitu terus," imbuhnya.
Padahal, menurut Surati, banyak konsumen yang lebih memilih MinyaKita karena dirasa lebih murah. Namun, kata Surati, dalam dua bulan terakhir ini harga MinyaKita hampir sama dengan minyak goreng curah.
"Banyak yang pakai Kita (MinyaKita) kan, harganya mereka tahunya Kita (MinyaKita) itu murah," jelas Surati.
"Iya dulu (lebih murah), tapi sekarang harganya meh (hampir) sama. Harga jualnya terakhir Rp 16 ribu tapi barangnya nggak ada," imbuhnya.
Terkait harga minyak goreng kemasan lain, Surati menuturkan ada kenaikan harga meski hanya sedikit. Dia mengaku masih menjual stok minyak dengan harga lama karena distributor belum mengirimkan minyak goreng dengan harga baru.
"Belum, masih sama (jualnya), ada kenaikan sedikit tapi belum dapat ini masih harga lama semua, jualan harga 18 (Ribu) sama 20 (ribu) per liter," tutupnya.
Harga Beras Naik
Sementara itu harga beras juga terpantau naik di Pasar Beringharjo. Salah satu padagang beras, Menthuk (47) mengatakan harga beras terus naik sejak Januari.
Kenaikan harga beras menurutnya berkisar Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kilogramnya.
"Naik terus harganya. Naiknya banyak. Sekarang paling murah harganya 12 ribu. Dulu 10 ribu sekarang 12 ribu naik, naik terus," terang Menthuk saat ditemui wartawan di lapaknya.
"Naik sudah lama, awal Januari naik terus. Naik sampai 2000-2.500, beras C4 itu, paling murah 12 ribu," sambung dia.
Menthuk menjelaskan kenaikan harga beras berdampak pada berkurangnya angka penjualan. Menurutnya pelanggan banyak yang mengurangi jumlah beras yang dibeli.
"Pengaruh pembelian warga, biasanya beli 3 kg (sekarang) beli 1 kg, biasanya beli 5 kg (sekarang) beli 2 kg," ujarnya.
Menthuk mengatakan kenaikan harga ini juga dikeluhkan konsumen. Menurutnya kenaikan harga beras ini terjadi karena belum masuk musim panen.
"Mungkin karena belum panen. Memang dari dulu awal Januari memang naik, tahun-tahun dulu memang begitu. Stok aman," tutupnya.
(ams/dil)