Stok Nataru Aman, Bulog Sebut Beras Impor Tak Masuk Jateng

Stok Nataru Aman, Bulog Sebut Beras Impor Tak Masuk Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 21 Des 2022 16:31 WIB
Pekerja membongkar muat beras di gudang Bulog Divre Banten di Serang, Banten, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan stok beras yang dimiliki pemerintah aman untuk konsumsi nasional hingga awal triwulan I 2022 dan akan bertambah 11,6 juta ton hasil panen peride Januari - Maret 2022 sehingga dipastikan masih surplus dan tidak perlu lagi mengimpor beras. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.
Ilustrasi. Pekerja membongkar muat beras di gudang Bulog Divre Banten di Serang, Banten, Rabu (29/12/2021). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Semarang -

Bulog menyebut stok beras di Jawa Tengah aman untuk Natal dan tahun baru (Nataru) bahkan bisa sampai Februari 2023. Jateng pun disebut tidak menjadi target dari impor beras.

Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun mengatakan stok beras saat ini 35.606 ton terdiri dari beras CBP 8.211 ton dan beras KOM 27.395 ton. Kemudian stok komoditi lain, Bulog Divre Jateng memiliki stok minyak goreng 71,838 liter, stok tepung terigu 1,76 ton, dan gula 625,25 ton.

"35.606 ton beras insyaallah aman untuk kebutuhan sampai dengan pertengahan Februari 2023," kata Akhmad di kawasan Jatingaleh, Semarang, Rabu (21/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya soal beras impor, Akhmad menyebut Jateng tidak menjadi daerah penyaluran beras impor. Ada beberapa daerah penghasil beras di Jawa Tengah.

"Untuk impor beras, wilayah Jateng tidak jadi destinasi untuk penerima. Daerah sentra (penghasil beras) itu ada di Purwodadi, Demak, Sragen, ke barat ada Pemalang, Pekalongan, Brebes," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Akhmad juga menjelaskan Bulog melakukan langkah untuk menangani kenaikan harga beras. Yang sudah dilakukan yaitu pasar murah dan bazar akhir tahun.

"Pertama untuk memenuhi stok di pasaran. Kedua untuk antisipasi kenaikan harga supaya tetap terkendali dan stabil," ujarnya.

Terkait impor beras, sebelumnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat agar memberikan informasi lengkap pada masyarakat. Menurutnya harus ada hitung-hitungan dan perhatian pada jerih payah petani lokal.

"Saya minta agar Pusat memberikan informasi yang cukup komplet. Hitung juga ketika petani hari ini menanam, pertimbangkanlah jerih payah mereka. Jangan sampai nanti beras impor masuk, petani pas panen harga jatuh lagi," kata Ganjar di kantornya, Selasa (14/12).




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads