Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan masih ada catatan dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan. Catatan tersebut diberikan untuk beberapa lokasi di dalam masjid pemberian Pangeran UEA ke Presiden Joko Widodo itu.
"Masih ada fine-tuning beberapa ya, misalnya tulisan-tulisan Asmaul Husna font-nya kurang besar nanti kita akan ganti dengan font yang lebih besar," kata Basuki, Jumat (4/11/2022).
Selain itu, Basuki menyoroti soal area wudu, di mana masih ada pancuran yang belum masuk ke lubang pembuangan air. Bahkan, Basuki juga menyoroti hal-hal kecil seperti keramik yang kurang rapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa yang harus diganti untuk bisa perapian kemudian untuk yang lain-lain yang soal-soal ada juga keramik pemasangannya kurang rapi harus dirapiin," ujarnya.
Selanjutnya, mengenai taman, Basuki minta semua taman diperbaiki. Ia meminta tidak pohon yang mati yang berada di masjid dengan anggaran Rp 300 miliar itu.
"Saya minta semua taman diperbaiki dengan tanaman. Kami baru saja selesai untuk merenovasi taman-taman di Pulau Bali untuk KTT G20, nah ini Bu Diana (Dirjen Cipta Karya) juga yang ngerjain, yang ngerjakan juga temen-temen dari Karya juga. Saya minta itu diimitasi di sini. Jangan yang kayak gini tanamannya, pohon-pohon yang mati-mati itu ganti, " jelasnya.
Banyak catatan ini, diyakini Basuki bisa selesai sebelum peresmian 17 November 2022. Dirinya memberi waktu 10 hari untuk diselesaikan. "Masih 10 hari, tanggal 15 selesai," pungkasnya.
(apl/ams)