Pemerintah berencana melakukan impor kedelai hingga 350 ribu ton. Langkah ini dilakukan untuk menekan harga kedelai yang sampai saat ini masih tinggi.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) tidak memungkiri harga kedelai masih tinggi. Untuk itu, Pemerintah melalui Bulog akan mengimpor kedelai hingga 350 ribu ton untuk menekan harga kedelai di pasaran.
"(Harga) Kedelai memang naik. Kami sudah rapat, dipimpin langsung oleh Pak Presiden Bulog, akan impor kedelai 300 ribu tambah 50 ribu, jadi 350 ribu ton," kata Zulhas saat mengecek harga di Pasar Kertek, Kabupaten Wonosobo, Selasa (1/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti begitu (kedelai impor) tiba, harga diperkirakan menjadi Rp 11 ribu. Dan kalau harganya Rp 11 ribu, Bulog jualnya Rp 10 ribu. Jadi subsidi Rp 1 ribu," terang Zulhas.
Menurut Zulhas, harga kedelai diperkirakan baru mulai turun pada awal tahun 2023.
"Kedelai sekarang yang dibeli bulan Juli dulu, kan 40 hari baru sampai, ini jauh soalnya dari Amerika. Nanti harga sudah turun untuk bulan Januari dan Februari," jelasnya.
Sementara itu, salah satu penjual tempe di Pasar Kertek, Ulung, megatakan saat ini harga kedelai Rp 14 ribu per kilogram. Harga tersebut dia anggap memberatkan. Sebab, ia tidak bisa serta-merta ikut menaikkan harga tempe atau tahu.
"Sekarang harga kedelai Rp 14 ribu per kilogram. Kalau mau menaikkan harga tempe atau tahu susah di sini. Saya hanya menaikkan sedikit, yakni Rp 10 ribu untuk satu masak," ujar Ulung.
Ulung berharap janji pemerintah yang akan menurunkan harga kedelai bisa segera terealisasi.
"Semoga harga kedelai bisa segera turun. Karena ini mau memperkecil ukuran juga sulit, apalagi menaikkan harga," pungkasnya.
(dil/sip)