Pemkab Semarang bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan bazar sembako di PT Ungaran Sari Garmen (USG), Kabupaten Semarang. Bazar ini adalah bentuk tanggapan pemerintah menjawab permintaan Federasi Serikat Pekerja.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap para petani maupun buruh.
"Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat membantu petaninya kita beli produknya kita jual dengan harga yang sesuai dan juga meringankan beban pekerja karena produk yang dijual di sini merupakan harga jual produsen tanpa adanya tambahan biaya transportasi," kata Ngesti kepada detikJateng di sela kegiatan bazar pangan di PT USG, Senin (10/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ngesti mengatakan, program ini juga dilaksanakan guna menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM serta menjaga inflasi agar tidak semakin tinggi.
"Dijaga daya jual dan belinya agar inflasinya tidak semakin naik di tengah kenaikan harga BBM," jelasnya.
Nantinya setelah program ini dilaksanakan akan ada program bantuan dana Belanja Tak Terduga yang akan diluncurkan sekitar bulan November mendatang.
"Sementara ini baru kami lakukan di perusahaan-perusahaan, nantinya di bulan November atau Desember kita akan melakukan kegiatan yang serupa dengan bantuan Belanja Tidak Terduga atau BTT yang termasuk program pangan," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, mengatakan pihaknya telak menyiapkan bahan untuk bazar serta memberikan subsidi transportasi pada setiap item yang dijual di bazar pangan tersebut.
"Kami siapkan telur 1 ton, kemudian cabai 500 (kilogram) dan seterusnya, ada teman-teman yang sudah noto (menata) dan subsidi transportasinya kita bantu untuk telur itu per kilonya Rp 1.500, kemudian untuk beras itu Rp 500, untuk cabai Rp 1.500. Sehingga teman-teman buruh di Ungaran Sari Garment ini bisa membeli produk dengan harga yang sama dengan produsen. Karena tidak ada biaya transportasi yang dibutuhkan," imbuhnya.
Target dari kegiatan ini ialah di perusahaan yang memiliki buruh atau pekerja yang masif sehingga sesuai dengan harapan dari Federasi Serikat Pekerja maupun pemerintah. Ia berharap kegiatan serupa dapat dilakukan di kabupaten lainnya yang berada di Jawa Tengah.
"Memang untuk Kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah kita sarankan untuk melakukan bazar itu setidaknya sebulan itu tiga kali, namun disesuaikan situasi daerah masing-masing. Untuk yang punya perusahaan-perusahaan dengan karyawan yang masif, memang kita arahkan di perusahaan seperti ini. Karena ini memang bagian dari respons permohonan Federasi Serikat Pekerja kepada Gubernur, bersurat, ada langkah kongkret dari pemerintah membantu pekerja yang terdampak dari kenaikan harga BBM, ada operasi pasar ada bazar-bazar yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Semarang," pungkasnya.
(apl/rih)