Inflasi di Solo Tertinggi Kedua se-Jateng, Gibran: Dampak Harga BBM Naik

Inflasi di Solo Tertinggi Kedua se-Jateng, Gibran: Dampak Harga BBM Naik

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 10 Okt 2022 13:37 WIB
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui di Balaikota Solo, Kamis (29/9/2022).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kamis (29/9/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Badan Pusat Statistik (BPS) Solo memaparkan angka inflasi di Kota Solo cukup tinggi, pada September mencapai 1,30 persen. Hal ini membuat Solo berada di urutan kedua kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi di Jawa Tengah, setelah Kudus.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan tingginya inflasi yang terjadi disebabkan dampak kenaikan BBM bersubsidi.

"Dampak BBM mempengaruhi tingginya angka inflasi Solo. Inflasi Solo 1,30 persen pada September lalu. Tapi kita tinggi karena kita lagi banyak event besar," kata Gibran kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Guna menekan terus meningkatnya angka inflasi, Pemkot Solo berinisiatif untuk menggelar operasi pasar. Gibran mengungkapkan rencana ini sudah dibahas dalam rapat yang digelar pekan lalu.

"Operasi pasar nanti ada, wes tak rapatke (sudah saya rapatkan) minggu lalu," jelasnya.

Operasi pasar yang dilakukan akan menyasar semua kelurahan yang ada di Kota Solo. Hal ini berdasarkan hasil rapat dengan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID), agar bulan Oktober ini inflasi bisa ditekan.

Operasi pasar ini memfokuskan pada kebutuhan pokok yang harganya terus naik. Sebab, kenaikan BBM berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok.

"Nanti (operasi pasar) di tiap kelurahan, untuk mengatasi inflasi. Nanti ada kebutuhan pokok," ujarnya.

Dia memastikan pemerintah akan terus memantau pergerakan harga komoditas. Khususnya harga barang kebutuhan pokok. Ia menjamin pemerintah akan turun tangan jika kenaikan harga barang sudah dirasa memberatkan masyarakat.

Selain operasi pasar, penyaluran bantuan BLT BBM APBD 2022 juga terus dilakukan.




(apl/rih)


Hide Ads