Dampak Kenaikan Harga BBM, BI Catat Inflasi di Jateng Meningkat

Dampak Kenaikan Harga BBM, BI Catat Inflasi di Jateng Meningkat

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 06 Okt 2022 16:08 WIB
Kinerja Ekonomi Antara Harga BBM dan Inflasi
Ilustrasi kenaikan harga BBM. Foto: detik
Semarang -

Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) sebesar 1,19 persen di Jawa Tengah. Inflasi dipicu naiknya harga BBM bersubsidi.

Dalam keterangannya, BI Jawa Tengah menjelaskan di bulan sebelumnya yaitu Agustus sempat terjadi deflasi 0,39 persen (mtm). Inflasi meningkat terutama bersumber dari Kelompok Transportasi.

"Inflasi meningkat seiring dengan kenaikan harga BBM pada September 2022, Provinsi Jawa Tengah mencatatkan inflasi indeks harga konsumen sebesar 1,19 persen (mtm), setelah di bulan sebelumnya mencatatkan deflasi sebesar 0,39 persen (mtm)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan realisasi inflasi tersebut tercatat sedikit lebih tinggi dari inflasi nasional yang besarnya 1,17% (mtm). Sedangkan untuk inflasi tahunan, angka Jawa Tengah pada September 2022 mencapai 6,40 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 5,95 persen (yoy).

"Kenaikan harga (BBM) tersebut turut mempengaruhi kenaikan tarif transportasi. Salah satunya tercermin pada tarif angkutan antarkota yang turut mengalami peningkatan pada bulan September 2022," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami deflasi -0,15 persen (mtm). Meski demikian ada peningkatan indeks harga, salah satu penyebabnya yaitu kenaikan harga beras seiring dengan berlalunya masa panen di Jawa Tengah. Selain itu ada serangan hama di beberapa wilayah sentra di Jawa Tengah

"Diperkirakan pada Oktober mendatang terdapat beberapa wilayah yang mulai memasuki masa panen sehingga diperkirakan harga beras akan segera kembali ke level normalnya. Di sisi lain, beberapa komoditas seperti bawang merah dan daging ayam ras masih menunjukkan penurunan harga. Berlanjutnya penurunan harga bawang merah terjadi seiring dengan sejumlah daerah sentra di Jawa Tengah yang telah memasuki masa panen," ujar Rahmat.

BI juga menjelaskan terkait harga emas yang justru mencatatkan penurun pada periode ini sesuai dengan penurunan harga emas dunia. Secara bulanan, harga emas dunia turun sebesar 2,81 persen seiring dengan kebijakan The Fed menaikkan suku bunga yang berdampak pada apresiasi nilai dolar AS. Hal itu mempengaruhi preferensi investor dari aset safe haven menjadi kepada surat berharga berdenominasi USD.

"Untuk menjaga inflasi kembali pada sasarannya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah akan terus melakukan koordinasi dan mengalokasikan sumber daya untuk program pengendalian inflasi dan meredam dampak inflasi pascakenaikan BBM subsidi," pungkas Rahmat.




(apl/rih)


Hide Ads