Blusukan di Pasar Gede Solo, Mendag Kaget Minyakita Dijual Rp 17 Ribu

Blusukan di Pasar Gede Solo, Mendag Kaget Minyakita Dijual Rp 17 Ribu

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Kamis, 15 Sep 2022 10:25 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan ke Pasar Gede Solo untuk mengecek harga bahan pokok usai kenaikan harga BBM, Kamis (15/9/2022). Dia kaget ketika menemukan minyak goreng subsidi bermerek Minyakita dijual mahal.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan ke Pasar Gede Solo untuk mengecek harga bahan pokok usai kenaikan harga BBM, Kamis (15/9/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng.
Solo -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan ke Pasar Gede Solo untuk mengecek harga bahan pokok usai kenaikan harga BBM. Dia kaget ketika menemukan minyak goreng subsidi bermerek Minyakita dijual mahal.

Tiba di salah satu kios, Kamis (15/9/2022), pria yang disapa Zulhas itu menanyakan harga Minyakita kemasan botol. Dia kaget minyak yang seharusnya dijual Rp 14 ribu tetapi dihargai Rp 17 ribu.

"Haa, Rp 17 ribu?" ucap Zulhas kaget.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas kemudian menjelaskan sambil menunjukkan harga Rp 14 ribu yang tertera pada kemasan. Dia pun memborong seluruh minyak di kios tersebut dengan harga Rp 14 ribu untuk dibagikan kepada pembeli.

Kepada wartawan, Zulhas mengatakan minyak subsidi tidak boleh dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 14 ribu. Namun menurutnya, di tempat lainnya, harga minyak subsidi dijual sesuai HET, bahan lebih murah.

ADVERTISEMENT

"Minyak nggak boleh dijual Rp 17 ribu, itu maksimal Rp 14 ribu, karena minyak di perdagangan itu ada tulisannya Rp 14 ribu, kecuali yang brand-nya macam-macam silakan. Tetapi di beberapa tempat karena sudah turun ada yang Rp 13 ribu, Rp 13.500," ujarnya.

Dari hasil pengecekan harga pagi ini, Zulhas menyebut harga bahan pangan masih stabil. Namun harga beras sudah mulai naik.

"Sekarang yang agak naik itu beras tetapi kita segera koordinasi dengan Bulog untuk operasi pasar," kata dia.

Beberapa hasil pantauannya, yakni telur ayam dijual Rp 27 ribu per kilogram. Kemudian cabai dijual Rp 70 ribu dan bawang putih dijual Rp 35 ribu.

"Telur ayam masih sedang, karena kalau harga di bawah itu di UMKM petelurnya nanti tutup karena rugi. Kalau cabai, bawang itu di sini sedikit lebih di atas karena di sini pasar wisata," ujarnya.

Kemudian harga daging ayam Rp 35 ribu. Harga tersebut menurutnya normal. Namun dia menyoroti harga ayam di tingkat peternak yang justru terlalu murah.

"Kemarin di tingkat peternak harganya Rp 15.500, padahal modalnya Rp 23 ribu-Rp 24 ribu. Ini sudah naik di harga Rp 20 ribu dan akan terus naik sampai di harga Rp 24 ribu supaya UMKM bisa mengembangkan usahanya," pungkasnya.




(apl/sip)


Hide Ads