Harga ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung Rembang merangkak naik. Hal ini karena terimbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Muntasih salah seorang pedagang ikan di TPI Tasikagung mengungkapkan, harga ikan mulai mengalami kenaikan semenjak pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
Kenaikan harga ikan berkisar antara Rp 5.000 menjadi Rp 10.000, ada yang Rp 9.000 menjadi Rp 14.000 per kilonya. Semua jenis ikan rata-rata naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya naik, sejak ada kenaikan BBM. Biasanya kalau sekilonya Rp 5.000 jadi Rp 10.000, Rp 9.000 jadi Rp 14.000. Itu harga kulakan. Ecerannya kalau di sini (TPI) Rp 13.000, di sana (Pasar) Rp 15.000," ungkap warga Desa Pasarbanggi, Rembang, Muntasih saat ditemui detikJateng, Senin (12/9/2022).
Semenjak harga ikan naik karena terdampak kebijakan kenaikan harga BBM subsidi, konsumen menjadi berkurang dan sepi. "Iya pembeli sepi, stoknya juga sepi," terang Muntasih.
Akibat kondisi itu, Muntasi mengurangi jumlah kulakannya. Jika biasanya ia menjual hingga 10 tembor ikan, menjadi hanya tujuh tembor saja.
![]() |
"Biasanya (kulak ikan) sembilan tembor sepuluh tembor sekarang hanya enam tembor tujuh tembor. Satu tembor itu sekitar 10 kilo," pungkas Muntasih.
Pedagang ikan yang lainnya, Kanar juga mengatakan hal yang sama. Semenjak kenaikan harga BBM subsidi, harga ikan laut menjadi naik.
"(harga ikan) Ikut naik, gara-gara ada BBM naik itu," kata Kanar.
Pantauan detikJateng di lokasi TPI pada Senin (12/9/2022) siang, aktivitas nelayan di sana masih berjalan normal, tetapi tidak seramai seperti biasanya.
Kepala Urusan (Kaur) Tata Usaha pada UPT TPI Tasikagung, Rembang Bintara Sari Kurniawan membenarkan, ada kenaikan harga ikan sejak diberlakukannya harga BBM subsidi yang baru.
![]() |
"Kenaikan harga tetap ada, soalnya kapal nggak bisa maksimal dalam berlayar, seharusnya bisa sampe 12 hari lebih, delapan hari sudah pulang. Harga ikan bukur melonjak naik, bisa tiga kali lipat dari sebelumnya. Harga sebelumnya bisa nyampai Rp 200 ribu per kilo," tutur Bintara.
(apl/aku)