Angkutan Umum di Kabupaten Semarang Naikkan Tarif, Ini Besarannya

Angkutan Umum di Kabupaten Semarang Naikkan Tarif, Ini Besarannya

Ria Aldila Putri - detikJateng
Jumat, 09 Sep 2022 17:57 WIB
Angkutan umum jurusan Ungaran-Babadan-Samban-Jimbaran
Angkutan umum jurusan Ungaran-Babadan-Samban-Jimbaran. Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng.
Kabupaten Semarang -

Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah resmi menaikkan tarif angkutan umum. Tarif naik menyesuaikan jarak tempuh mulai dari Rp 500 sampai Rp 1.000.

Keputusan naiknya tarif angkutan ini adalah buntut dari kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan Sabtu (3/9) pekan lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Resmi kami naikkan per minggu ini sudah naik kisaran Rp 500 sampai Rp 1.000," ujar Ketua DPC Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustofa, ketika dihubungi detikJateng, Jumat (9/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi mengatakan bahwa kenaikan ini sudah disepakati bersama, namun mengingat kemampuan pasar ia menghimbau untuk seluruh paguyuban agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi.

"Kami berkoordinasi dengan paguyuban-paguyuban untuk jangan tinggi-tinggi naiknya sesuai pasar, tapi sesuai kenaikan BBM. Itu naik tarif kurang dari 20% naiknya BBM lebih dari 20% jadi kami menyesuaikan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan dengan adanya kenaikan ini banyak sopir angkutan yang kehilangan penumpang karena banyak yang beralih ke kendaraan massal lain seperti BRT (Bus Rapid Transit).

"Iya berkurang. Misal jurusan Ungaran-Ambarawa banyak yang beralih ke angkutan masal seperti BRT (Bus Rapid Transit), selain itu di lapangan persaingan juga tinggi," imbuhnya

Sementara itu Sunaryo (50) sopir angkutan umum jurusan Ungaran-Babadan-Samban-Jimbaran mengeluhkan kenaikan harga BBM yang mempengaruhi naiknya tarif angkutan dan menyebabkan sepinya penumpang angkutan miliknya.

"Karena imbas naik hari BBM ya tarifnya ikut naik, kalo yang deket naik Rp 500 kalau yang jauh sampai Rp 1.000, kalau anak sekolah ada yang naik Rp 500 ada yang tetap. Menurun penumpangnya, kalau orang pabrik sama anak sekolah ya tetap tapi kalau yang umum itu berkurang. Kan biasanya yang naik ibu-ibu mau ke pasar nah ini sembako juga tinggi jadi juga jarang ke pasar," jelasnya

Salah seorang ibu rumah tangga, Murni mengeluhkan kenaikan tarif ini. Terlebih selama ini dirinya sebagai salah satu pengguna angkutan umum sebagai moda transportasi utama.

"Naik semua gara-gara BBM naik, (tarif) angkot naik, (harga) sembako naik, kebutuhannya banyak tapi uang bulanannya tetap. Ya walaupun tarifnya naik, tetap naik angkot, soalnya memang biasanya naik angkot, untung tarifnya tidak naik banyak, '' ujarnya.

Untuk diketahui, harga BBM Pertamina resmi mengalami kenaikan, Sabtu (3/9), mulai pukul 14.30 WIB. Pemerintah menetapkan harga baru BBM jenis solar, Pertalite, dan Pertamax.

Harga BBM jenis solar naik menjadi Rp 6.800 per liter, Pertalite naik menjadi Rp 10.000/liter, dan Pertamax naik jadi Rp 14.500/liter.




(apl/ahr)


Hide Ads