Efek Kenaikan Harga BBM, Harga Cabai di Kulon Progo Kembali Meroket

Efek Kenaikan Harga BBM, Harga Cabai di Kulon Progo Kembali Meroket

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Selasa, 06 Sep 2022 14:15 WIB
Kulon Progo -

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM, Sabtu (3/9) lalu. Tak sampai sepekan sejak kebijakan itu diterapkan, harga komoditas cabai di Kabupaten Kulon Progo yang sempat turun kini kembali meroket.

Di Kulon Progo, harga cabai saat ini kembali menyentuh Rp 70.000 per kg untuk jenis cabai merah keriting. Pada Jumat (2/9) pekan lalu atau sehari sebelum harga BBM naik, harga komoditas ini masih di kisaran Rp 50.000.

"Sekarang Rp 70.000, ini naik kemarin itu (Senin) sekitar Rp 65.000 atau Rp 60.000. Lalu minggu kemarin Rp 50.000," ungkap Ngadilah, salah satu pedagang cabai saat ditemui detikJateng di Pasar Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Selasa (6/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya ada dua faktor penyebab naiknya harga cabai saat ini. Pertama karena sekarang sudah memasuki masa akhir panen sehingga pasokan dari petani menipis. Kedua, terkait dengan naiknya harga BBM, walhasil meningkatkan ongkos operasional produksi.

"Ya karena sekarang itu sudah nggak ada yang memetik (panen). Terus juga terkait bensin mahal," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ngadilah mengatakan imbas kenaikan harga membuat daya beli masyarakat terhadap cabai turun drastis. Jika sebelumnya dia bisa menjual 2 kg cabai, kini selalu kurang dari itu.

"Penjualannya ya (menurun). Pembeli belinya sedikit-sedikit sekarang," ujarnya.

Naiknya harga cabai juga dibenarkan pedagang lain, Jumiati. Dia mengatakan sebelum harga BBM naik, setiap satu kg cabai merah keriting hanya dihargai Rp 50.000-Rp 60.000. Saat ini sudah menyentuh Rp 70.000 per kg.

"Sekarang Rp 70.000, itu naik, kemarin itu Rp 60.000 sebelum harga BBM naik," ucapnya.

Tak hanya cabai merah keriting, jenis lain seperti cabai rawit merah atau setan dan rawit lalapan ikut-ikutan naik. Jumiati menyebut untuk cabai setan dan rawit sekarang dihargai Rp 50.000 per kg, dari sebelumnya Rp 40.000 per kg.

"Kemungkinan ini efek BBM naik. Sekarang penjualan ikut terdampak, sedikit berkurang," ungkapnya.

Merujuk data harga kebutuhan pokok dari situs resmi Pemkab Kulon Progo, yaitu https://sikepoku.kulonprogokab.go.id/ yang diakses detikJateng siang ini, terjadi kenaikan untuk komoditas cabai. Per hari ini, cabai merah keriting mencapai rata-rata Rp 71.333 per kg.

Harga tertinggi ditemui di wilayah Wates yakni sebesar Rp 80.000, dan terendah di Nanggulan, sekitar Rp 58.000. Harga saat ini naik sebesar Rp 15.000 dari Jumat pekan lalu atau sebelum BBM naik yakni berkisar Rp 55.000.

Adapun untuk harga cabai rawit merah sebelum harga BBM naik sebesar Rp 41.666. Sekarang menjadi Rp 45.000, dengan harga tertinggi di wilayah Wates yang menembus Rp 50.000. Sedangkan untuk cabai rawit hijau sekarang Rp 48.000 per kg, naik dari harga sebelumnya Rp 46.666 per kg.

Disdag juga menuding kenaikan harga BBM jadi biang melonjaknya harga. Simak di halaman berikutnya...

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo, Sudarna, mengatakan naiknya harga cabai di Kulon Progo saat ini tak lepas dari kenaikan harga BBM. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan pihaknya kemarin.

"Ternyata memang tidak perlu hitungan hari. Hitungan jam setelah pengumuman itu (kenaikan BBM) hari kemarin kita memantau itu sudah naik. Khusus untuk cabai merah keriting, itu dari Rp 50.000 sekian sudah menjadi Rp 70.000 sekian," ucapnya

Dari pemantauan kemarin, Sudarna menemukan bahwa produk cabai yang naik bukanlah setoran baru dari petani. Melainkan produk lama yang belum terjual. Karena itu dia menyebut bahwa ini merupakan faktor psikologis pedagang yang khawatir jika harga tidak segera dinaikkan bakal sulit untuk kulakan produk anyar.

"Jadi kita melihat faktor psikologisnya sangat tinggi, sebenarnya kalau kita teliti barang yang naik itu barang yang kemarin, belum barang hasil dari tempat produksi dibawa kemari, ke sini. Artinya ada fungsi transportasi yang berubah. Tapi secara psikologis mau tidak mau, wong aku besok tidak mungkin beli kulakan itu kalau saat jual masih harga kemarin, ra entuk (tidak dapat) kan, makannya sudah menaikkan," jelasnya.

"Jadi memang dampak dari kenaikan harga BBM itu bisa ada yang langsung dan tidak langsung. Jadi kesimpulan saya kalau mulai harga kemarin udah naik, itu pasti karena dampak psikologis kenaikan BBM. Belum karena faktor riil, barang itu dari tempat A ke tempat B sampai sini ada dampak dari transportasi, jelas belum itu," imbuhnya.

Sudarna memprediksi kenaikan harga cabai akan diikuti komoditas lain. Terutama produk yang berasal dari luar Kulon Progo, di mana proses pengirimannya membutuhkan BBM.

"Saya kira hampir semua komoditas, itu tetap terpengaruh. Karena memang banyak produk kita tahu di sini berasal dari luar Kulon Progo. Jadi khususnya untuk produk komoditas yang berasal dari luar daerah itu pasti naik," ujarnya.



Hide Ads