BBM Naik, Pengusaha Truk Minta Harga Sewa Juga Naik: Selama Ini Berdarah-darah

BBM Naik, Pengusaha Truk Minta Harga Sewa Juga Naik: Selama Ini Berdarah-darah

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Minggu, 04 Sep 2022 12:36 WIB
Seorang petugas menunjukkan harga BBM jenis Pertalite yang sudah naik menjadi Rp10 ribu per liter di SPBU Maya jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj.
Ilustrasi SPBU. (Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Semarang -

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng dan DIY ternyata menyambut baik kenaikan BBM Subsidi terutama Bio Solar. Dengan hal itu diharapkan harga sewa truk ikut naik dan menutup operasional.

"Para pengusaha angkutan barang berharap dengan adanya kenaikan harga BBM jenis bio solar ini, diiringi dengan kenaikan harga sewa ke konsumen yang sepadan dan sesuai kalkulasi imbas kenaikan harga bio solar 32 persen ini akan berdampak pada kenaikan harga sewa konsumen sekitar 25 persen. Sehingga dapat menutup operational cost yang selama ini telah 'berdarah-darah' dan mendorong semangat untuk berinvestasi kembali di dunia angkutan barang," kata Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik DPD Aptrindo Jateng dan DIY, Agus Pratiknyo, dalam keterangannya, Minggu (4/9/2022).

Namun Aptrindo Jateng dan DIY berharap pemerintah memperbaiki tata kelola penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Selain itu pembatasan pembelian BBM juga dinilai membingungkan, termasuk penggunaan aplikasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengenai kebijakan pembatasan pembelian di setiap SPBU yang membingungkan dan penggunaan persyaratan pembelian yang ribet seperti penggunaan aplikasi oleh para pembeli BBM bersubsidi cenderung tidak melihat kondisi faktual di lapangan, pemerintah harus segera mengkaji ulang dan segera memastikan tidak ada lagi kondisi-kondisi tersebut," ucap dia.

Selain itu Agus juga berharap pemerintah melakukan antisipasi kenaikan harga komoditi lainnya karena biasanya ikut terseret naik sebenarnya harga sudah terus naik meski tanpa ada isu kenaikan BBM.

ADVERTISEMENT

"Para pelaku usaha angkutan barang berharap kenaikan harga BBM ini pemerintah juga mengantisipasi efek dominonya, karena pengalaman yang terjadi semua ikut latah dari efek kenaikan harga BBM bersubsidi, semua ikut menaikkan harga padahal jika dicermati beberapa harga di sektor tersebut hampir setiap periode telah menaikkan harga," ujar Agus.

"Jangan sampai kenaikan harga BBM ini hanya sekedar 'obat penenang' yang hanya sesaat dirasakan untuk mengobati 'luka' para pelaku usaha angkutan barang," imbuhnya.

Untuk diketahui BBM jenis solar bersubsidi naik sejak hari Sabtu (3/9) kemarin. Harganya naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.




(alg/sip)


Hide Ads