Harga kebutuhan bahan makanan, sayuran dan bumbu dapur di Kabupaten Klaten masih stabil menyusul keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Harga masih harga lama sebelum kenaikan.
"Harga masih biasa, belum ada yang naik hari ini. Tapi tidak tahu kalau besok," ungkap Yatmi (40) pedagang sayur di Pasar Ngeseng, Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten kepada detikJateng di lokasi, Minggu (4/9/2022).
Menurut Yatmi, harga brokoli dan tomat yang didatangkan dari jauh masih sama. Brokoli tetap di harga Rp 10.000-Rp 12.000 per kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Brokoli kan dari gunung tetap di harga Rp 10.000-Rp 12.000 per kilogram, tomat juga masih Rp 6.000. Bawang merah masih Rp 28.000, bawang putih juga segitu, mungkin di eceran sudah naik," papar Yatmi.
Belum naik harga, sebut Yatmi karena mungkin kenaikan baru kemarin siang. Angkutan dan lainnya masih belum terpengaruh.
"BBM baru kemarin siang naik, jadi belum berpengaruh. Tapi besok-besok mungkin juga naik karena BBM angkutan sudah naik," jelas Yatmi.
Seorang pedagang daging ayam, Mardani mengatakan dirinya malah belum tahu BBM sudah naik. Harga daging ayamnya masih harga lama.
"Per kilogram masih Rp 32.000-Rp 33.000, belum ada yang naik. Saya juga isi BBM hanya seminggu sekali, malah belum dengar kalau naik," ucap Mardani.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tanjung, Kecamatan Juwiring, Danang Sujatmiko menyatakan harga kebutuhan belum naik signifikan. Pedagang masih biasa menanggapi kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Pasar masih stabil, termasuk harga masih harga lama. Harga beras premium masih Rp 10.000, telur malah turun jadi Rp 26.000 per kilogram," terang Danang kepada detikJateng.
Harga sayuran, sebut Danang juga masih sama. Belum naik harga tersebut diduga disebabkan stok BBM dan barang masih harga lama.
"Mungkin stok BBM masih stok sebelum naik harga, demikian juga barang. Tapi satu dua hari ke depan jelas tetap akan naik," kata Danang.
Plt Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Pemkab Klaten, Joko Purnomo mengatakan belum naiknya harga dimungkinkan karena butuh jeda waktu. Sebab rantai distribusi belum terdampak harga BBM.
"Ya mungkin tidak langsung, butuh jeda karena barang memiliki rantai distribusi panjang. Tapi jelas akan ada perubahan harga dan inflasi, tapi seberapa besar mulai besok kita pantau," jelas Joko saat diminta konfirmasi detikJateng.
(sip/sip)