Pemkot Magelang menggelar rakor sosialisasi dan antisipasi dampak kenaikan BBM di Pendopo Pengabdian Kota Magelang hari ini. Dalam rakor ini mengundang perwakilan mahasiswa, ojol, organda, pemilik SPBU maupun Pertamina.
Usai rakor, Kapolres Magelang AKBP Yolanda Evalyn Sebayang bersama SBM Rayon IV Yogyakarta Pertamina Patra Niaga, Hendra Saputra, dan rombongan memantau penjualan BBM di SPBU Cacaban.
Pantauan detikJateng di lokasi pukul 15.57 WIB, tampak antrean panjang sepeda motor untuk pembelian Pertalite. Sedangkan untuk Pertamax antrean normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun di SPBU Cacaban tersebut, untuk pembelian Pertalite bagi mobil dibatasi Rp 150 ribu dan sepeda motor Rp 30 ribu per hari. Khusus mobil pembelian menggunakan aplikasi MyPertamina untuk mengetahui kuotanya.
"Sebenarnya yang mengatur kuota itu adalah SPBU-nya masing-masing. Mereka tidak ingin terjadi penumpukan untuk pelanggan sehingga dia yang membatasi kuotanya. Tadi sudah lihat bersama teknis pengisian itu harus pakai aplikasi MyPertamina memasukkan nomor kendaraan dan jumlah kuota tertera. Untuk Pertalite itu Rp 150 ribu (mobil)," kata Kapolres Magelang AKBP Yolanda Evalyn Sebayang di SPBU Cacaban, Kota Magelang, Rabu (31/8/2022).
![]() |
Aplikasi tersebut, kata Yolanda, sekaligus edukasi kepada masyarakat. Yakni jika konsumen telah mengisi Rp 150 ribu, nantinya mereka tidak bisa mengisi di SPBU lainnya.
"Kalau di sini (SPBU Cacaban) masih mengisi Rp 100 ribu, dia (konsumen) masih punya jatah di SPBU lain Rp50 ribu. Untuk sepeda motor dikasih maksimal jatah Rp 30 ribu sudah full tank," ujar Yolanda.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat jangan panic buying dan jangan berlomba-lomba membeli BBM. Hal ini karena kuota yang berlaku di seluruh Indonesia sama.
"Jadi kalau sekarang dia ngisi di sini (aplikasi MyPertamina), dia nanti di kabupaten akan terbaca kuota yang dimiliki nomor kendaraan tersebut," katanya.
Sementara itu, SBM Rayon IV Yogyakarta Pertamina Patra Niaga, Hendra Saputra, mengatakan pihaknya sudah memberi tahu masing-masing SPBU agar stoknya dipenuhi untuk antisipasi lonjakan pembeli.
"Untuk ketersediaan Pertalite dan lainnya suplai BBM kita kan ada dari Rewulu (Terminal BBM Rewulu Jogja). Secara depot kita aman banget, jadi di atas 30 hari stoknya. Nah di SPBU juga kita sudah informasikan bahwa SPBU stoknya harus dipenuhi. Jadi kapan mereka butuh stok, misalnya terjadi peningkatan penjualan kita siap," ujar Hendra.
"Secara umum stok Pertalite, Bio Solar atau bahan bakar yang tidak subsidi semuanya aman," tuturnya.
Salah satu pembeli Pertalite, Indah, mengaku sudah mendengar terkait rencana kenaikan harga BBM. Jika nantinya Pertalite naik menjadi Rp 10 ribu dinilainya sangat memberatkan.
"Aduh kayaknya agak berat ya. Untuk laju saya (Kota Magelang sampai perbatasan Wonosobo) tiap hari harus isi (BBM). Kalau naik jangan banyak-banyak," ujar dia.
(rih/apl)