Ekonom UGM: Jika Harga BBM Naik, Imbangi Perbaikan Transportasi Umum

Ekonom UGM: Jika Harga BBM Naik, Imbangi Perbaikan Transportasi Umum

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 31 Agu 2022 19:08 WIB
Antrean pembelian BBM di SPBU Cacaban, Kota Magelang, Rabu (31/8/2022).
Antrean pembelian BBM di SPBU Cacaban, Kota Magelang, Rabu (31/8/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Lincolin Arsyad berpendapat tidak mempersoalkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Namun, Arsyad berharap jika pemerintah menaikkan harga BBM maka idealnya diimbangi dengan perbaikan fasilitas transportasi umum.

"Saya ini ekonom dan ahli energi juga dulu, kalau saya pribadi nggak papa. Yang penting kita hemat, karena di Indonesia kita lihat seringkali kendaraan bermotor itu baik mobil maupun sepeda motor kalau kita bilang seperti muspro yang naik cuman satu orang, mobil yang naik cuman satu orang padahal itu bisa mungkin 4 atau 6 orang. Saya kira kita perlu belajarlah dari negara-negara tetangga kita dari Malaysia yang harga BBM lebih tinggi dari kita supaya lebih hemat," kata Lincolin Arsyad saat ditanya wartawan soal rencana harga BBM naik, di sela-sela menghadiri Milad ke-58 Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu (31/8/2022).

Lincolin Arsyad yang juga Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah mengatakan, idealnya jika BBM naik mestinya pemerintah menambah kendaraan umum. Selain itu juga ada perbaikan fasilitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ideal kita sendiri yang tahu, tapi mesti yang ideal kalau memang BBM itu naik mestinya kendaraan umum ditambah. Kendaraan umum ditambah, diperbaiki fasilitas umum, entah kereta api yang dalam kota seperti di Jakarta atau bus kota atau kendaraan-kendaraan umum," jelasnya.

Ekonom UGM Prof Lincolin Arsyad di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu (31/8/2022).Ekonom UGM Prof Lincolin Arsyad di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu (31/8/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Selain penambahan kendaraan umum dan fasilitasnya, lanjutnya, masyarakat juga harus dididik. Di mana jika memiliki uang jangan dibelikan sepeda motor maupun mobil.

ADVERTISEMENT

"Jadi fasilitas kendaraan umum itu harus semakin baik sehingga kita terbiasa kayak di luar negeri kayak di Jepang. Di mana kita menggunakan kendaraan umum, tapi kendaraan umum nyaman dan aman," tuturnya.

"Yang penting kita kalau naik mobil jangan sendirilah, eman-eman, mobil harusnya isinya 6 diisi seorang, itu kan pemborosan BBM, jalan juga macet. Lha ini makanya kendaraan umum harus diperbaiki," imbuhnya.

Saat disinggung soal subsidi BBM, Arsyad menilai masih diperlukan sampai kapan pun untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan subsidi.

"Sekarang banyak juga masyarakat kita yang sebenarnya nggak butuh subsidi, tapi masih meminta subsidi. Ya namanya manusia begitu, tapi saya kira perlu (subsidi)," pungkasnya.




(rih/apl)


Hide Ads