.webp)
Seorang perajin di Boyolali membuat replika sejumlah mobil mewah dari bahan kayu. Replika-replika itu bahkan sudah tembus pasar Eropa.
Adalah Mujiono, warga Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Dia memanfaatkan kayu bekas untuk dibuat kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Tak hanya miniatur, dia juga membuat replika sejumlah mobil mewah dengan skala 1:1.
"Untuk bahan saya pakai kayu jati, kayu bekas bukan kayu limbah. Kita pakainya kayu bekas bongkaran rumah atau kayu-kayu lawas gitu," kata Mujiono kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kayu jati dipilih karena sejumlah alasan. Yaitu kayu jati tahan lama dan tahan dari rayap. Kemudian kayu jati juga lebih awet dan teksturnya lebih keras sehingga dikerjakan lebih enak dan mudah.
Mujiono membuat kerajinan tersebut berbagai ukuran. Kerajinan yang diproduksi kebanyakan miniatur mobil dan sejumlah kerajinan lainnya. Ada yang ukuran 1:18 dan ada yang 1:1.
Replika mobil-mobil yang dibuat antara lain Lamborghini, Ferrari, Porsche, Mercedes-Benz hingga Land Rover Defender. Salah satunya yang saat ini tengah dikerjakan adalah replika Ferrari F40 yang ukurannya 1:1 atau seukuran aslinya. Proses pengerjaan mobil kayu ini sudah mencapai 80 persen.
Seluruh bagian dibuat semirip mungkin dengan aslinya mulai dari eksterior hingga interior dibuat detail. Bahkan roda mobil bisa digerakkan dan dikendalikan dari setir kemudi.
"Untuk proses pembuatan satu unit mobil itu membutuhkan waktu rata-rata dua bulan dan dikerjakan tiga orang," jelasnya.
 Kerajinan replika mobil berbahan kayu jati produksi warga Boyolali, Selasa (30/8/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng |
Sementara di luar ruang produksi, sudah ada replika mobil Land Rover Defender 1991. Replika mobil Inggris itu sudah di-packing dan siap dikirim ke Eropa.
"Untuk (replika) mobil yang sering kita bikin yaitu Ferrari, Porsche, Mercy, Lamborghini, dan juga Defender Land Rover. Untuk pengiriman kebanyakan ke daerah Eropa, berbagai negara di Eropa," imbuh dia.
Dalam satu tahun, dia bisa mengirim lima hingga enam unit replika mobil sport. Sedangkan harganya tergantung jenis dan modelnya.
"Untuk harga kita tergantung dari model jadi kita pakai kisaran Rp 50 juta sampai Rp 70-an juta," ungkap Mujiono.
Sedangkan untuk kerajinan miniatur mobil, lanjut dia, pemasarannya untuk pasar lokal.
(rih/sip)
