Pandemi Mereda, Penjual Umbul-umbul dan Bendera di Klaten Berharap Cuan

Pandemi Mereda, Penjual Umbul-umbul dan Bendera di Klaten Berharap Cuan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 25 Jul 2022 16:04 WIB
Penjual umbul-umbul dan bendera asal Jawa Barat di Klaten, Senin (25/7/2022)
Penjual umbul-umbul dan bendera asal Jawa Barat di Klaten, Senin (25/7/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Menjelang HUT RI, penjual umbul-umbul dan bendera mulai marak di wilayah Kabupaten Klaten. Para penjual dari Kabupaten Garut, Jawa Barat tersebut berharap omzet meningkat meski pandemi belum sepenuhnya hilang.

"Harapannya tahun ini lebih ramai. Ya ini mulai ramai, kadang sehari bisa 10 biji," ungkap pedagang dari Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, David (43), kepada detikJateng di Jalan Sersan Sadikin, Senin (25/7/2022).

Menurut David, pedagang berharap pandemi segera berlalu dan kehidupan kembali merdeka. Dengan mulai banyaknya pelonggaran kegiatan, dia berharap pembeli kembali ramai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kegiatan 17-an sudah boleh, dulu kan pakai masker, tidak ada acara. Ya lalu tapi selama dua tahun tidak ramai," lanjut David yang sudah tujuh tahun berjualan di Klaten setiap menjelang HUT RI.

David menceritakan, berjualan umbul-umbul bagi warga di Kecamatan Leles sudah menjadi rutinitas tahunan. Saat bulan Juli pedagang menyebar ke seluruh pelosok.

ADVERTISEMENT

"Saya tujuh kali di Klaten, sebenarnya mau ikut yang ke Kalimantan tapi tidak boleh sama orang tua. Ada yang ke Kalimantan, Bali, Madura dan Sumatera," ungkap David.

Pedagang lain Saiful (46) menyatakan sudah sembilan tahun berjualan di Klaten. Dia berangkat dari Garut bersama 30 orang temannya.

"Kita 30 orang menyebar beda-beda tempat tapi kosnya sama. Lokasi jualan mulai Prambanan sampai Delanggu, dibagi-bagi," ucap Saiful kepada detikJateng di jalan Bayat-Wedi.

Selama dua tahun pandemi, kata Saiful, penjualan umbul umbul dan bendera sepi. Di masyarakat tidak ada kegiatan perayaan HUT RI.

"Dua tahun sepi, ini satu dua mulai ada yang beli. Selama pandemi tetap jualan, ya laku tapi tidak banyak, uang cuma cukup buat makan," jelas Saiful.

Harga umbul-umbul dan bendera, lanjutnya, tidak ada kenaikan dibandingkan saat dua tahun pandemi. Harganya berkisar Rp 20.000 hingga Rp 300.000.

"Harga antara Rp 20.000-Rp 300.000. Di tempat saya pusat industri rumah tangga bendera dan umbul-umbul, tapi karena cuma setahun sekali ya ini cuma sampingan," sambung Saiful.

Hasil penjualan, imbuhnya, bisa untuk menambah penghasilan selain bekerja lainnya. Saiful biasanya jualan sampai setelah 17 Agustus.

"Kita ada juragannya, kita jualkan saja. Biasanya sampai setelah 17 Agustus baru pulang, dari Garut didrop pakai bus ke kontrakan," pungkas bapak empat anak tersebut.

Pantauan detikJateng, penjual umbul-umbul dan bendera mulai marak di Klaten sekitar sepekan terakhir. Tidak hanya di tepi jalan nasional tapi juga di jalan kabupaten dan kecamatan.




(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads