Imbas Kapal Tak Melaut, Harga Ikan di TPI Juwana Pati Merangkak Naik

Imbas Kapal Tak Melaut, Harga Ikan di TPI Juwana Pati Merangkak Naik

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 25 Jul 2022 14:59 WIB
Aktivitas pedagang di TPI Juwana, Kabupaten Pati, Senin (25/7/2022).
Aktivitas pedagang di TPI Juwana, Kabupaten Pati, Senin (25/7/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Harga ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah merangkak naik. Hal ini imbas banyaknya kapal belum melaut karena mahalnya harga solar.

Pantauan detikJateng di lokasi aktivitas di pasar ikan yang berada di TPI Juwana sepi, Senin (25/7/2022). Pedagang pun hanya membawa stok ikan hasil tangkap sedikit. Bahkan hingga pukul 11.00 WIB tadi pedagang tinggal sedikit.

Salah satu pedagang ikan Kamirah (65) mengatakan harga ikan hasil tangkap laut merangkak naik. Rata-rata kenaikan ikan mulai Rp 1.000 sampai Rp 4.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harganya naik, itu jenis ikan tengiri, ikan nus, ikan manyung. Ikan mayung Rp 20 ribu semula Rp 18 ribu, ikan nus sekarang Rp 22 ribu semula Rp 20 ribu. Ikan pindang Rp 22 ribu semula Rp 21 ribu per kilo," terang Kamirah ditemui di lokasi, hari ini.

Menurutnya kenaikan harga ikan imbas tidak ada kapal yang melaut karena solar mahal. Dampaknya jumlah pembeli juga semakin menurun.

ADVERTISEMENT

"Kemarin tidak ada kapal minggir. Tidak mau berangkat karena solar mahal," jelas dia.

Aktivitas pedagang di TPI Juwana, Kabupaten Pati, Senin (25/7/2022).Aktivitas pedagang di TPI Juwana, Kabupaten Pati, Senin (25/7/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Kamirah biasanya mampu menjual tiga sampai empat kuintal ikan dalam sehari. Namun karena sepi kini hanya mampu menjual dua kuintal sehari.

"Pembeli sepi, pasarnya sepi, tidak ada ikan. Sehari dua kuintal. Sebelumnya ramai tiga sampai empat kuintal," bebernya.

Senada diungkapkan oleh pedagang ikan lainnya Sumarni (52). Dia mengaku harga ikan merangkak naik di TPI Juwana. Kenaikan harga ikan imbas dari banyaknya kapal yang belum melaut sampai sekarang. Kata dia banyaknya kapal belum melaut karena solar mahal dan cuaca belum membaik.

"Kenaikannya sekitar Rp 2.000 sampai Rp 5.000. Jenis ikan rata-rata," terang dia.

Terpisah Kaur teknik lelang, TPI Unit 1 Juwana, Suratman mengatakan banyak nelayan kapal di Juwana belum melaut. Nelayan memilih tidak melaut karena harga solar mahal. Imbasnya perbekalan nelayan tidak sepadan dengan hasil tangkap ikan yang didapatkan.

"Dengan banyak kapal tidak melaut karena aspek beberapa hal dan berimbas pada pendapatan retribusi di TPI Unit 1 Juwana. Kurang lebih kapal melaut 30 persen dari jumlah kapal yang ada di Juwana. Imbas dari adanya kenaikan harga solar dan sekarang di atas Rp 17 ribu. Sehingga kebutuhan perbekalan nelayan cukup tinggi," terang Suratman ditemui di TPI Unit 2 Juwana siang tadi.

Menurutnya kapal yang melakukan bongkar ikan di TPI biasanya 5-10 kapal per hari. Namun kini baru ada satu sehari bahkan kadang tidak dalam sehari tidak ada kapal yang bongkar ikan.

"Rata-rata per hari 5-10 kapal, karena ini sepi satu minggu sekali kadang dua kapal," tambah dia.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads